Timika, APN – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menggelar Forum Group Disscusion (FGD) atau dengar pendapat untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Wilayah Papua.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono, dan staf ahli Menteri Perhubungan bidang keselamatan dan konektivitas perhubungan Maria Kristi Endah Murni.
Kasubdit Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Sokhib Al Rokhman selaku ketua panitia kegiatan menyampaikan FGD yang digelar merupakan yang kesembilan sejak tahun 11 November 2016.
Sokhin juga memaparkan hasil dari FGD yang dilakukan sejak tahun 2016 tersebut yakni aturan soal keselamatan penerbangan sipil, perubahan aturan soal pengoperasian pesawat udara contohnya dalam pesawat cessna guna mendukung operasional di wilayah Papua, pengaturan dibidang navigasi penerbangan di wilayah Papua baik dari sisi prosedur maupun peralatan, penerbitan surat edaran keselamatan penerbangan, juga peraturan lain untuk meningkatkan dan mendukung peningkatan keselamatan penerbangan di Wilayah Papua.
“Berdasarkan hasil FGD (Keselamatan Penerbangan di Wilayah Papua ke VIII) juga dihasilkan 19 komitmen bersama yakni seluruh peserta FGD setuju seluruh penerbangan harus mematuhi IFR (Instrument Flight Rules) pengaturan menggunakan instrumen pesawat sebagai panduan penerbangan juga aturan teknis lainnya,” ujarnya.
Selanjutnya, dalam FGD sebelumnya disetujui jika operator pesawat terbang harus menghindari tekanan bisnis dan membangun suasana kerja yang ramah dan mengutamakan keselamatan penerbangan.
“Disetujui pula bahwa semua operator harus taat pada safety recommendation yang diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Trasportasi (KNKT),” katanya.
Guna memudahkan pelaksanaan 19 komitmen yang telah disetujui maka Ditjen Peruhubungan udara menerbitkan Surat Edaran no 7 tahun 2022 tentang peningkatan keselamatan penerbangan.
“Upaya peningkatan keselamatan transportasi udara harus terus kita jaga untuk menjaga konektivitas transportasi. Upaya ini juga harus didukung semua pihak terkait,” tegasnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengucapkan terima kasih karena telah memilih Mimika menjadi tuan rumah FGD ke IX peningkatan keselamatan penerbangan di Wilayah Papua.
“Dari banyaknya rekomendasi yang telah dihasilkan dalam FGD sebelumnya, saya berharap FGD hari ini juga bisa menghasilkan solusi yang baik. Saya berharap juga hasilnya diterapkan. Karena terkadang aturan sudah bagus tapi dilanggar oleh oknum,” ucapnya.
Sementara itu Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin mengatakan FGD dilakukan merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keselamatan penerbangan di Papua.
“Topografi dan cuaca di Papua ini unik, sehingga membutuhkan perhatian lebih daripada wilayah lain, dalam rangka menjaga dan meningkatkan keamanan (penerbangan), karena keamanan atau keselamatan itu paling utama,” ungkapnya.
FGD atau tukar pendapat menurut Isnin merupakan kunci bagaimana meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan.
“Semua pelaku penerbangan berkumpul (dalam FGD) tersebut untuk selain saling mengigatkan kesepakatan yang telah dibuat, kemudian sharing soal pengalaman dan kalau ada kendala kita carikan solusi,” katanya.
Isnin juga mengaku Ditjen Perhubungan Udara juga selalu mengupadate dan meriview hasil-hasil FGD yang telah dilakukan sehingga para peserta terus dapat menjaga komitmen yang telah disetujui, sehingga berdampak pada peningkatan keselamatan penerbangan.
“Ibarat prajurit kita itu terus latihan, sehingga jadi prajurit yang terlatih,” tutupnya.