Mimika  

Dishub Akan Lakukan Pemeliharaan Terhadap Halte-halte

Antar Papua
Halte di depan SMP Negeri 2 Timika, Jl. Budi Utomo, Mimika Papua Tengah. (Foto: Wahyu/APN)

Timika, APN – Dinas Perhubungan (Dishub) Mimika akan kembali melakukan pemeliharaan fasilitas-fasilitas umum seperti halte untuk menunjang kebutuhan operasional Dishub ke depan.

“Sebanyak 14 halte yang ada dan 12 halte siap untuk menjalani peliharaan,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Mimika, Joe Ubro saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/9/2022).

Joe menjelaskan, untuk pemeliharaan ini dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 292 juta untuk 12 halte.

“Supaya kalau kita lakukan trayek kota dan sebagainya kan halte sudah siap, jadi titiknya variasi, dari Poumako, Pelabuhan Rakyat, Sp5-Sp6, kemudian Koala Kencana Perempatan situ, Sp2, dalam kota depan SMK Kesehatan sini, depan SMP Negeri 2, Jl. Poros Mapurujaya-Poumako yang dekat tempat sampah situ (SP1), jadi yang sudah dibangun kemarin karena sekarang kita mau lakukan kegiatan trayek kota ini kita mau siapkan, ini mau difungsikan kembali,” jelas Joe.

Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan menyusul rencana program Dishub Mimika dalam mengaktifkan kembali trayek Bus dalam kota sebagai alat transportasi bagi masyarakat dengan tarif yang bisa saja dibawa standar rata-rata.

Program ini kata Joe, Dishub akan bekerja sama dengan Damri untuk mengaktifkan kembali Bus bekas operasional PON XX 2021 lalu sebagai alat transportasi baru bagi masyarakat. Namun, Dishub masih menunggu proses legalitas Bus-bus bekas operasional PON XX itu.

Saat ini, Dishub sedang melakukan uji coba 2 unit Bus X PON untuk umum kecuali Pegawai Negeri Sipil, sekaligus melakukan survey. Uji coba ini telah dilakukan dengan mengangkut penumpang di beberapa titik di dalam kota Timika tanpa dipungut biaya alias gratis.

Nantinya, setelah semua Bus tersebut memiliki legalitas alias resmi menjadi milik Pemda Mimika, maka akan difungsikan sebagai alat transportasi bagi masyarakat.

“Sesuai dengan rencana awal seperti itu, mudah-mudahan bisa terealisasi. Ada 20 unit ini yang nanti kita kolaborasi dengan Damri, tapi sementara kami menunggu legalitas, kita subsidikan jadi mereka (masyarakat) naik gratis, kalaupun kedepan ada biaya pasti biaya dibawah standar, kita pakai standar terendah untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sani