Timika, antarpapuanews.com – Dishub Kabupaten Mimika mengadakan kegiatan forum diskusi mengenai pengaturan lalu lintas pada saat pelaksanaan PON.
“Kita harus sejeli mungkin untuk mengatur itu, supaya pada saat kegiatan PON berlangsung, jangan sampai dalam sampai kondisi crowded, kita tidak bisa atasi,” jelas Nasiaput Itlay, SE, MM selaku Kabid Darat Dishub Provinsi Papua, saat ditemui wartawan seusai kegiatan di Hotel Grand Tembaga Jl. Yos Sudarso, Selasa (24/11).
Jika dilihat kapasitas jalan di Timika, antara kapasitas jalan dengan volume kendaraan tidak sebanding. “Volume kendaraan itu semakin lama semakin banyak, sedangkan motor saja uang muka Rp. 500.000,- sudah bisa keluar dan mobil saja uang muka Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- bisa keluar untuk dikredit,” ujar Itlay.
Ia juga mengatakan, makanya antara sarana dengan prasarana itu tidak seimbang, oleh karena itu pada saat pelaksanaan PON nanti kita buat satu rekayasa lalu lintas, itu dengan tujuan untuk peralihan-peralihan kendaraan antara kendaraan angkutan umum dengan kendaraan yang akan digunakan untuk kepentingan PON.
Kegiatan hari ini adalah berupa teori di gedung, dan besok rencana dengan Lantas dan Dishub Kabupaten. “Nanti kita akan turun ke lapangan untuk melakukan survei, kondisi real di lapangan, kira-kira bagaimana dengan volume kendaraan nanti akan lalu lintas di jalan itu,” ujarnya.
Manajemen rekayasa lalu lintas itu sendiri, adalah bagian terpenting dari lalu lintas itu sendiri, karena jika dilihat jalan di mana-mana dan khususnya di Timika, kapasitas jalannya sangat terbatas, tetapi kendaraan semakin banyak. “Jadi tujuan kita buat rekayasa ini agar pada saat pelaksanaan PON, nanti kita buat satu arah yang mungkin sebelumnya satu ruas jalan dibikin dua arah, nanti kita akan bikin satu arah saja, supaya arah berlawanan itu kita ahlikan ke tempat yang lain, supaya tidak terganggu arus jalan yang ada disitu,” jelasnya.
“Jika kita tidak lakukan itu, akan terjadi crowded di situ, kendaraan tidak akan bergerak dan akan tetap ditempat, maka terjadi tumpukan kendaraan, tumpukan manusia, maka itu merupakan suatu masalah. Dan pemecahan atau solusinya adalah kita buat rekayasa lalu lintas ini untuk mengatasinya”, tutupnya. (Aniz)