Mimika  

Disperindag Mimika Resmikan Pasar Tradisional Mapurujaya

Antar Papua
Peresmian Pasar Mapurujaya yang dilakukan oleh Plh Assisten II setda Mimika Petrus Lewa Koten. (Foto: Aji/APN)

Timika, APN – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika meresmikan pasar tradisional Mapurujaya di Distrik Mimika Timur, Jumat (27/1/2023). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Plh Assisten II Setda Mimika Petrus Lewa Koten didampingi Kadisperindag Mimika Petrus Pali Ambaa serta para pimpinan Forkopimda yang hadir.

Dalam sambutannya Kepala Distrik Mimika Timur Bakri Athoriq menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika yang sudah membuka pasar di wilayah Mapurujaya.

“Dengan dibukannya pasar ini, saya berharap bisa menjadi fasilitas pengembangan masyarakat dalam berbisnis,” ungkapnya.

Menurut Bakri agar pasar kedepannya hidup, ia berharap kepada Dinas terkait untuk membuat pasar Mapurujaya sebagai pusat transit trayek angkutan umum tujuan Timika-Mapurujaya maupun sebaliknya, sehingga perdagangan bisa berjalan.

Kendati pasar telah direhab dan diserahkan, Bakri mengaku pihaknya masih terkendala dengan operasional pasar sebab tidak dibahas dalam Musrenbang tahun 2022 lalu.

“Operasional pasar dalam musrenbang belum diusulkan baik jasa kebersihan hingga listrik, sehingga mohon nantinya dianggarkan dalam APBD Perubahan 2023 nanti,” ucapnya.

Namun untuk menanggulangi keamanan menurut Bakri pihaknya telah merekrut empat orang tenaga keamanan yang berasal dari kampung Muare, mulai bekerja 29 Desember sampai Januari.

“Segala macam cara saya lakukan (agar bisa memberikan gaji), kedepan saya akan cari celah lagi soal ini, karena disini keamanan saat mendesak sebab Miktim merupakan salah satu basis produksi minuman lokal,” ungkapnya.

Selain belum adanya anggaran operasional Bakri menyebut retribusi pengguna lapal di pasar juga belum ditentukan.

“Sampai dengan saat ini kami belum menentukan berapa tarif retribusi, jadi untuk pengguna pasar saat ini masih gratis, karena belum ada peraturan daerah yang mengatur dan menjadi kekuatan kami untuk pemungutan,” terangnya.

Kemudian untuk pembagian los pasar pihaknya juga masyarakat sepakat masing-masing kampung yakni Muare, Tipuka, Kaugapu, Giripau, dan Poumako ditambah Kelurahan Wania dapat lapak masing-masing. Pasar Mapurujaya sendiri terdapat 19 lapak yang tersedia.

“Sisanya diberikan kepada Ormas yang ada di Miktim, sisanya permohonan persesorangan yang sebagian sudah jalan sebagian belum melakukan aktivitas, intinya semua yang menggunakan los ini merupakan warga Miktim,” kata Bakri.

Adapun beberapa pedagang yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) belum beraktivitas karena terbentur modal. Bakri pun berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan.

Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Ambaa menyampaikan untuk tahun 2022 melakukan tiga kegiatan pasar yakni rehab pasar Mapurujaya, kegiatan pasar sore untuk 2022 masih dibangun sebagian karena keterbatasan anggaran, dan rehab pasar mama-mama Papua.

Pembangunan dan rehab beberapa pasar kata Petrus bertujuan agar ada sentra perdagangan di setiap wilayah,  sehingga ada peningkatan perekonomian, juga mempermudah akses perdagangan.

“Setelah di rehab semuanya diserahkan untuk distrik setempat untuk dikelola dan bertanggungjawab terhadap pasar tersebut,” ungkapnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: AjiEditor: Sani