Timika, Antarpapua.com – Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika,Provinsi Papua Tengah melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat distrik di Hotel Serayu Timika, Jumat (8/3/2024).
Kegiatan tersebut diikuti oleh aparat kampung dan kelurahan di wilayah Distrik Kwamki Narama. Hadir dalam acara Musrenbang tersebut Kepala Distrik Kwamki Narama, Kristian Mote, perwakilan TNI-Polri dan perwakilan dari masing masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Bupati Mimika, Dr Eltinus Omaleng, SE MH melalui Plt Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan,.Setda Mimika, Yakobus Kareth dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan,
pembangunan daerah adalah proses pembangunan yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan, yang dilaksanakan di daerah dengan mendekatkan potensi pada pembangunan daerah tersebut bisa disebut sebagai pembangunan partisipatif, yaitu model perencanaan pembangunan yang melibatkan pemerintah,organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan eleman masyarakat lainnya. Yang mengarah kepada terwujudnya pemerintahan yang baik, dalam rangka menentukan kebijakan dan arah pembangunan daerah
“Salah satu proses yang paling penting dalam menciptakan tujuan dari pembangunan tersebut adalah perencanaan pembangunan,”kata Yakobus.
Yakobus mengatakan dalam pembangunan, program pembangunan harus diawali dengan perencanaan yang terarah, cermat serta terukur sesuai aspirasi dan juga tuntutan masyarakat. Terkait dengan Musrenbang yang dilakukan hari ini, merupakan wujud perencanaan pembangunan partisipasi serta melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Rangkaian kegiatan ini berfungsi sebagai konsultasi publik untuk menyelaraskan perencanaan RKPD, dengan usulan dari masyarakat melalui setiap tahapan Musrenbang dimana didalamnya terjadi proses negosiasi, rekonsiliasi dan harmonisasi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan non pemerintah, sekaligus untuk mencapai kesepaktan bersama mengenai prioritas kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2025.
“Perencanaan pembangunan yang kita rancang, diharapkan tidak hanya upaya untuk menyelesaikan permasalahan pada saat ini. Namun juga mampu mengantisipasi permasalahan di masa yang akan datang,”kata Yakobus.
Untuk itu lanjut Yakobus, diperlukan kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan pembangunan yang ada di sekitar kita. Momen ini untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan tersebut, harus juga sejalan dengan perencanaan yang komprehensip dan inovatif, penerapan partisipasi berkelanjutan serta penanganan yang berintegrasi dan tidak parsial.
“Kegiatan Musrenbang ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkuat koordinasi antara perangkat daerah dengan pemangku kepentingan, sehingga saat memberikan solusi atas beragamnya keterbatasan yang dimiliki dan mampu melahirkan perencanaan yang lebih sinergis dan tepat sasaran,”kata Yakobus.