DKP PKP Mimika Gelar Syukuran HUT ke-23

Pemotongan kue ulang tahun oleh Ketua DKP PKP Mimika Yohanes Yulius Kum dan Koordinator PKP Wilayah Papua dan Papua Barat, Herepa Hesegem, Sabtu (15/1/2022)/istimewa.

Timika, APN – Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Mimika menggelar acara syukuran hari ulang tahun yang ke-23, bertempat di Sekretariat PKP, SP2, pada Sabtu (15/1/2022).

Sesuai keterangan rilis yang diterima oleh antarpapuanews.com. Ketua DPK Yohanes Yulius Kum dalam sambuatannya mengajak seluruh pengurus, anggota serta simpatisan PKP untuk bersykur atas kehadiran PKP di Kabupaten Mimika sebagai wadah untuk berorganisasi serta berpolitik untuk seluruh masyarakat Kabupaten Mimika terutama bagi masyarakat asli Papua yang berasal dari tujuh suku yaitu Amungme, Kamoro, Dani, Damal, Nduga, Mee dan Moni.

“Saya ajak teman-teman Papua dan non Papua untuk bergabung, mari kita sama-sama bergandengan tangan majukan PKP demi kepentingan bersama di Kabupaten Mimika, Papua dan di Indonesia,” katanya.

Baca Juga |  Edoardus Rahawadan: Maraknya Baliho di Timika Bukan Pelanggaran

Bertepatan dengan momentum HUT PKP ini, Yohanes juga mengucap syukur karena pada 30 Oktober 2021 lalu ia dilantik di Jayapura sebagai Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan yang telah berganti nama dari PKPI.

“Saat ini kami sendang mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan verifikasi partai dan berharap untuk seluruh DKP di Papua dan Papua Barat, PKP Kabupaten Mimika harus lebih dahulu selesai dalam hal penginputan data-data,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator PKP Wilayah Papua dan Papua Barat, Herepa Hesegem berharap agar DPK-DPK termasuk di Kabupaten Mimika membangun konsolidasi dengan seluruh elemen masyarakat di kota Timika.

Baca Juga |  Dana Parpol di Mimika Naik Jadi 10 Ribu per Perolehan Suara

Herepa melanjutkan PKP adalah rumah besar bagi para pejuang untuk memperjuangkan hak-hak dan nasib untuk itu terbuka bagi siapa saja yang mau bergabung untuk sama-sama berjuang.

“Kita semua adalah pejuang, ibu rumah tangga, bapak keluarga, petani, nelayan bahkan tukan ojek sekalipun adalah pejuang. PKP tidak tebatas pada ras dan agama sebab PKP adalah rumah bersama, rumah pada pejuang,” ucapnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News