Timika, APN – Dalam rangka menancapkan prinsip-prinsip sains dan teknis teknik, yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan pemusatan latihan daerah ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science) tahun 2023, di Hotel Cenderawasih 66, Mimika Papua Tengah, Rabu (7/6/2023).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Paulus Dumais SPd MM ini diikuti oleh guru-guru olah raga di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Mimika, Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) Mimika dan Persemi.
Sport science merupakan disiplin ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip sains dan teknis teknik yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga. Sport science memiliki arah untuk memprediksi dan membandingkan dari yang tidak dan yang telah dilakukan, memonitor hasil pelatihan yang telah dilakukan.
Sport science juga dapat digunakan untuk melakukan identifikasi bakar dan penentuan sasaran sebagai bahan, untuk memberikan inovasi dan tidak semua cabang dapat diukur dengan alat yang sama dan masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Sport science memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan dan oerkembangan olahraga nasional.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Paulus Dumais dalam amanahnya mengatakan, sport science tidak hanya tentang ilmu untuk meningkatkan kinerja atlet, namun juga melibatkan ilmu lain, seperti kinanthropometry, biomekanika, fisiologi olahraga, dan lain-lainnya.
Baginya, sport science memiliki tantangannya sendiri. Termasuk dalam pemanduan bakat, penerapan iptek, dan teknologi keolahragaan, guna menganalisis kinerja dalam pengembangan olahraga nasional.
Paulus menekankan agar sport science harus menjadi budaya yang harus dilakukan, untuk mencapai sdm unggul dan menjadikan indonesia maju.
“Jika di era sekarang ini kita harus tetap tangguh, berani berkreasi, serta berinovasi dalam membangun olahraga nasional ke depannya. Jika sport science adalah satu-satunya pondasi yang harus dibangun dan dikawal, agar menjadi budaya di masyarakat,” kata Paulus.
Paulus mengungkapkan, beberapa negara besar seperti Jerman, Tiongkok, Korea Selatan dan Australia adalah negara yang sudah sangat intensif mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) olahraga yang sangat canggih. Hasilnya, prestasi atletpun terdongkrak di berbagai cabang olahraga.
Lanjut Paulus, sport science sangatlah penting, hal ini untuk mengembangkan performa tinggi atlet khususnya fisik, teknik, taktik dan spesialis. Tanpa memanfaatkan sport science prestasi olahraga atlet Kabupaten Mimika akan terus tertinggal dari daerah/negara lain.
Ia juga menyebutkan, hingga saat ini masih banyak pelatih yang menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) hanya sebagai bumbu olahraga. Padahal ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus dijadikan sebagai bahan baku untuk pencapaian prestasi olahraga.
“Saya sangat berharap semoga sport science dapat segera terbentuk di Mimika, sehingga prestasi atlet olahraga dapat berkembang dan sukses di masa depan,” tutup Paulus
Selanjutnya, Kepala Disparbudpora Kabupaten Mimika, Yakob Yopi Toisuta kepada wartawan usai pembukaan mengatakan, nantinya dari kegiatan ini akan dilakukan pusat pendidikan dan pelatihan pelajar daerah (PPLPD) yang dimulai dari cabang olahraga sepak bola.
Nantinya narasumber akan memberikan ilmu kepada para guru-guru SMP yang mengikuti kegiatan tersebut agar dapat merealisasikan kembali di sekolah asal dengan menyeleksi anak-anak sekolah untuk mendapatkan 18 pemain terbaik dari masing-masing sekolah.
Dari 18 pemain tersebut, nantinya akan diadu kelihaiannya dalam bermain sepakbola dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Mimika.
“Dan nanti hasil dari pertandingan ini akan di rekrut sekitat 35 pemain, 35 pemain itu nanti diperkecil menjadi 19 pemain, 35 pemain itu kita akan seleksi terkait kesehatan dan umur. Jadi pasti akan ada gugur hingga menyisahkan 19 pemain,” kata Yopi.
“Dari 19 pemain itu nanti kita akan didik untuk masuk dalam pusat pendidikan pelatihan daerah,” sambungnya.
Yopi menyebutkan, pihaknya akan membuat pelatihan khusus setelahnya. Nantinya, anak-anak yang diambil adalah anak-anak yang duduk di bangku kelas 1 sampai kelas 3 SMP namun lebih diutamakan kelas 1 SMP.
Mereka akan difokuskan untuk mengikuti kejuaraan tingkat SMP se-Indonesia mewakili Papua Tengah dari Mimika.
“Selesai ini kita nanti akan datangkan Yeyen Tumena dari PSSI Pusat untuk menseleksi kita punya pelatih-pelatih yang sudah ada sertifikat maupun tidak ada sertifikat,” ujar Yopi.
Kemudian, dari seleksi pelatih itu dipilih yang terbaik kemudian memimpin PPLPD Mimika. Katanya, apabila ada pelatih yang tidak mempunyai lisensi namun lolos seleksi pelatih, maka nanti bakal disekolahkan guna mengantongi lisensi.
Pihaknya juga akan memprioritaskan putra-putri asli Amungme dan Kamoro sebanyak 70 persen, untuk terlibat dalam program itu dengan catatan semua harus menjalani tahapan penjaringan alias seleksi.
“Kalau kita pemerintah sudah action maka pihak swasta tentu akan membantu. Karena itu ada dalam undang-undang bahwa setiap perusahaan-perusahaan yang ada di daerah, wajib membantu pembinaan olahraga,” katanya.
“Saya harap dari hasil ini para guru bisa memperoleh ilmu karena materi bukan hanya dari bola saja tetapi dari Atletik juga. Sebab, bola tidak terlepas dari Atletik,” pungkas Yopi.