Dukung Pengembangan SDM, Tongoi Papua Buka SMK dan Politeknik

Antar Papua
Ketua Umum Tongoi Papua, Frans Pigome. (Foto: Wahyu/APN).

Timika, APN – Dalam rangka meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua khususnya Kabupaten Mimika, tahun depan, Tongoi Papua berencana membuka sekolah pendidikan vokasi mulai tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga diploma 2.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Tongoi Papua, Frans Pigome saat ditemui wartawan di Hotel Cenderawasih 66, Mimika Papua Tengah, Senin (29/5/2023).

Kata Frans, layaknya sekolah pada umumnya, lama pendidikan untuk SKK ditempuh selama 3 tahun dan Diploma 2 selama 1 tahun 6 bulan. Maka total masa tempuh pendidikan bagi seorang siswa dalam studinya selama 4 tahun 6 bulan.

“Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu,” kata Frans.

Frans mengatakan, rencana untuk membuka pendidikan vokasi ini sudah digulirkan sejak 2010 lalu. Namun karena masih ada agenda besar, yakni pendirian FPE-KSBSI Mimika, sehingga pendirian sekolah vokasi belum terlaksana.

“Pendidikan vokasi ini kita arahkan ke 3 wilayah, yakni Biak, Jayapura, dan Mimika. Dengan harapan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.

“Peningkatan kualitas SDM ini, karena kita berada di area perusahaan PT Freeport Indonesia, yang tentunya akan banyak SDM dibutuhkan. Namun demikian, semua pendidikan vokasi itu akan sukses kalau dikoloborasikan dengan pihak industri,” tambahnya.

Dengan dasar itulah, maka pembukaan vokasi ini sangat diperlukan, dan akan difokuskan untuk pengembangan SDM di Kabupaten Mimika.

Frans mengatakan, di Mimika telah sudah siapkan lokasi seluas 3 hektar yang terletak di wilayah SP 3. Di mana lokasi tersebut dua kontraktor sudah menginvestasikan anggaran sebesar Rp5,5 miliar dan Rp3,5 miliar. Dari anggaran tersebut sudah digunakan untuk pembangunan jalan.

Frans melanjutkan, sekolah ini rencananya akan mulai beroperasi pada 2024 nanti. Pihak Tongoi Papua kini tengah mempersiapkan legalitas, infrastruktur dan hal-hal lain yang menjadi penunjangnya.

Ia berharap, tahun depan sudah mulai dibuka untuk angkatan pertama dengan jurusan kelistrikan, bangunan, alat berat dan lainnya. kata Frans, jurusan ini disesuaikan dengan apa yang ada di perusahaan.

Frans menegaskan, anak-anak Mimika kini sudah harus memiliki kompetensi yang handal. Sebab regulasi pemerintah mewajibkan semua sumber daya anak Indonesia, mesti mempunyai kemampuan kompetensi yang tinggi.

Dengan demikian, SDM anak-anak Mimika bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Sementara untuk tenaga pengajar kontraktor termasuk penyiapan instruktur, silabus serta tempat magang.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sianturi