Timika, antarpapuanews.com – Salah satu cara pencegahan Stunting adalah melakukan edukasi secara berlanjut kepada ibu sejak mulai remaja putri.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Lenni Silas, pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri hingga program Antenatal care (selanjutnya akan disingkat “ANC”) adalah cara menekan stunting sejak dini.
“Intervensi paling awal adalah saat ibu masih remaja putri, kemudian dilanjutkan saat pra nikah dengan Imunisasi TT, dan saat hamil dengan ANC yakni pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil,” jelasnya saat ditemui di sela kegiatan Surveilans Gizi di Hotel Grand Tembaga, Sabtu (7/11).
Lanjutnya, pemberian penambah darah dilakukan sebagai persiapan remaja putri nantinya menjadi seorang ibu, selain itu juga menghindarkan dari Anemia saat menstruasi. Nantinya pada saat menjadi ibu pun akan diberikan tablet tersebut.
“Intervensi stunting itu seperti siklus awalnya ibu sebagai remaja putri lalu menjadi ibu, bayi, balita menjadi remaja putri seperti itu. Jadi edukasi awal sesuai dengan usianya akan berdampak besar kedepan,” paparnya.
Edukasi menurutnya saat ini menjadi hal yang krusial karena tanpa pengetahuan sejak dini, intervensi akan cukup sulit dilakukan kedepannya.
“Setelah nanti mereka melahirkan ada edukasi lagi terkait dengan bayi dan balita. Kita akan mengedukasi soal pemberian gizi, sehingga bayi baru lahir tidak kekurangan berat badan,” ujarnya.
Lenni menjelaskan pada program gizi ada beberapa kategori kekurangan gizi yakni wasting (penurunan berat badan hingga dibawah batas normal), stunting (kekurangan gizi kronis), dan underweight (Berat badan anak dibawah standar anak seusia). Kategori tersebut dapat terjadi apabila pemenuhan gizi tidak dilakukan.
Apabila tidak dilakukan intervensi dan pemberian stimulus (tablet penambah darah, edukasi gizi dan pengasuhan) maka akan berdampak pada kemungkinan bayi lahir berat badan di bawah standar (dibawah 2.500 gram) hingga stunting.
“Kalau tidak di intervensi sejak dini nantinya akan bermuara kepada stunting. Maka dari itu edukasi ini harus diberikan mulai sejak remaja putri, ibu hamil, hingga melahirkan,” tegasnya. (Eye)