FKUB Mimika Gelar Syukuran Hari Raya Besar Keagamaan 2023

Antar Papua
Momen doa berantai dalam kegiatan doa syukur hari raya keagamaan 2023, di Hotel Cenderawasih 66, Mimika, Provinsi Papua Tengah. Selasa (2/5/2023). (Foto: Wahyu/APN)

Timika, APN – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika menggelar doa syukur hari raya besar keagamaan tahun 2023, di Ballroom Hotel Cenderawasih 66, Mimika, Provinsi Papua Tengah, Selasa (2/5/2023).

Doa syukur ini dihadiri oleh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Mimika, perwakilan umat beragama beserta perwakilan organisasi kemasyarakatan.

Doa syukur ini digelar dengan mengusung tema “Manusia merencanakan, Tuhan menentukan” dengan sub tema, “Melalui perayaan halal bi halal, syukuran Nyepi, Paskah dan Idul Fitri, kita sukseskan pemilu damai,”ujarnya.

Wakapolres Mimika, Kompol Hermanto dalam sambutannya mewakili Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putera menyampaikan sejumlah hal seputar sub tema yang diusung.

Kata Hermanto, dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi yang tak bisa dibendung khususnya media sosial, maka kerukunan umat beragama menjadi wadah yang strategis sebagai fondasi ideal, untuk meletakkan segala upaya guna mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif.

Hermanto melanjutkan, untuk terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif perlu adanya kerja sama antara instansi pemerintah, swasta, juga tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat pada umumnya.

“Saat ini memasuki tahun politik dimana dalam setiap kegiatan pemilu terkadang situasi tidak kondusif. FKUB sebagai wadah lintas agama memiliki peran yang sangat penting bersama kami Forkopimda sejak dini untuk berkoordinasi mewujudkan pesta demokrasi yang sukses dan terhindar konflik,” terang Kompol Hermanto.

Ia berharap, pesan-pesan kamtibmas yang disampaikan dapat sampai kepada elemen masyarakat beserta seluruh unsur yang ada di Mimika, sehingga ke depan segala sesuatu yang diagendakan dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, Kasdim Kodim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir mewakili Dandim 1710/Mimika mengatakan, Indonesia memiliki kebhinekaan yang sangat beragam, mulai dari suku, budaya, adat istiadat hingga agama.

Katanya, kebhinekaan ini yang menjadi pemersatu bangsa dimana Indonesia memiliki beragam agama yang diakui oleh pemerintah, hak azasi manusia, terutama untuk kemerdekaan dalam menganut agama dan kepercayaan, dijamin oleh pemerintah dan tertuang dalam undang-undang.

Untuk itu kata Kasdim, seluruh warga negara harus hidup berdampingan demi menjaga kerukunan antar umat beragama, pengaruh era digital saat ini menjadi penyebab salah satu konflik antar agama dengan berbagai ujaran kebencian serta penistaan agama, sehingga itu dapat menjadi bentuk ancaman untuk memecah belah kerukunan antar umat beragama.

“Untuk itu perlu adanya suatu upaya membina kerukunan umat beragama di lingkungan masyarakat sehingga tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,” terang Abdul Munir.

Kasdim berpesan, agar masyarakat khususnya umat beragama agar tetap waspada terhadap upaya dari kelompok yang ingin mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama, yang berpotensi memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Di hadapkan dengan latar belakang dan kondisi saat ini, peran kami selaku aparat TNI dalam membantu mengatasi setiap permasalahan dalam konflik yang terjadi khususnya di wilayah Kabupaten Mimika, kami telah memerintahkan kepada anggota Kodim 1710/Mimika, untuk senantiasa melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah masing-masing untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama dari tingkat Kodim sampai tingkat Koramil, sebagai wujud pembinaan dengan sarana seluruh komponen masyarakat di wilayah masing-masing,” pesan Kasdim.

Kasdim mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama bersatu, serta maksimal seluruh kemampuan dan potensi yang ada untuk menciptakan kondisi situasi keamanan ketertiban masyarakat yang selalu stabil di Kabupaten Mimika.

Selanjutnya, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejaksaan Negeri Mimika, Febiana Wilma Sorbu dalam amanatnya mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Mimika menyampaikan, ia sangat tertarik dengan subtema yang diusung yakni “Kita sukseskan pemilu damai”.

Berkaitan dengan pemilu, ia berharap siapapun yang mencalonkan diri agar tetap sportif.

“Kalau tidak sportif maka yang pusing bapak Kapolres maupun bapak Wakapolres dan teman-teman TNI Polri, dan saya yang akan menyidangkan perkaranya,” tegas Kasipidum.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Ignatius Robertus Adii juga turut berpesan agar seluruh lapisan masyarakat dapat terus menjaga keharmonisan kerukunan umat beragama di Kabupaten Mimika.

Menurut Ignatius, agama merupakan dasar sebagai acuan bagi seluruh umat manusia di dunia untuk keberlangsungan hidupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Yan Slamet Purba, dalam sambutannya mewakili pemerintah daerah menyatakan, doa syukur ini merupakan salah satu acara yang sangat baik diselenggarakan FKUB.

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap FKUB, yang senantiasa mendoakan kerukunan umat beragama di Kabupaten Mimika agar tetap aman, damai dan sejahtera.

Selain itu, ia juga menyoroti subtema yang diusung dalam doa syukur tersebut, yakni “Kita sukseskan pemilu damai”.

Oleh karena itu, Yan berpesan kepada seluruh pemuka agama agar tidak memanfaatkan momen-momen keagamaan hingga tempat-tempat ibadah, agar tidak dipakai untuk kepentingan-kepentingan politik.

“Kita juga harus mengawasi atau kita memberitakan kepada kita punya ustad, kita punya pendeta untuk jangan membuat khotbah atau renungan yang menyerempet-menyerempet terkait politik, karena kalau politik ada tempatnya,” pesan Yan.

Selanjutnya, atas nama pemerintah sekaligus pembina daripada FKUB, Yan mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga toleransi di Kabupaten Mimika.

Kegiatan doa syukur ini kemudian ditutup dengan doa berantai, foto bersama dan ramah tamah.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sianturi