Timika, APN – Forum Kontraktor Mama-Mama Papua menyampaikan keluhannya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Jumat (26/8/2022). Mereka menyampaikan aspirasi agar nasib mereka untuk bangkit di atas tanahnya dapat diperjuangkan DPRD Mimika.
Mama-mama kontraktor tersebut ditemui anggota DPRD di Ruang Rapat Serbaguna DPRD Mimika. Mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Mimika, Anton Bukaleng, Ketua Komisi C, Aloysius Paerong, Anggota DPRD lainnya, Den B Hagabal, Miler Kogoya, dan Aser Murib.
Saat ditemui wartawan usai pertemuan, Aloysius Paerong mengungkapkan, mama-mama kontraktor Papua tersebut mengeluh karena tidak bisa atau susah mendapat pekerjaan proyek dari pemerintah.
“Kemudian, untuk mempermudah mereka punya urusan-urusan berupa dokumen – dokumen yang sudah mati, ini yang harus kita bantu. Ini yang harus dicari, bagaimana kalau misalnya secara aturan bisa dibuat pengecualian terhadap mereka. Sehingga mereka jangan dibebani dengan dokumen-dokumen yang berat dipenuhi. Apalagi kalau menyangkut SKT,” ujar Paerong.
Paerong mengatakan, sebenarnya pemerintah sudah memberikan aturan melalui Permendagri bahwa proyek maksimal Rp 1 Miliar bisa penunjukan langsung. Dengan begitu seharusnya persyaratan proyek jangan memberatkan pengusaha asli Papua. Karena pengurusan-pengurusan surat tidak mudah.
“Nanti kita akan dorong dalam satu Perda. Kebetulan ada Perda yang kita bikin sekarang ini menyangkut perlindungan tenaga kerja lokal sehingga nanti bisa digabung untuk perlindungan produk-produk mereka sebenarnya sudah masuk,” katanya.
Paerong mengatakan, apa yang menjadi aspirasi mereka sudah dicatat pihak DPRD. Selanjutnya akan dibawa pada rapat inernal DPRD. Kemudian, pihak DPRD melalui Ketua DPRD Mimika bisa memanggil OPD Pemkab Mimika untuk lebih memperhatikan mama-mama kontraktor Papua.
Usai rapat, Forum Kontraktor Mama-Mama Papua juga menyerahkan dokumen-dokumen kepada DPRD untuk dipelajari. Dokumen-dokumen tersebut diterima Ketua DPRD, Anton Bukaleng didampingi Ketua Komisi C, Aloisius Paerong, Miler Kogoya dan Aser Murib.
