Freeport Lakukan Tes Massal Untuk Cluster Portsite

Antar Papua
Vice President Government Relation PT Freeport Indonesia, Jonny Lingga (foto: Mercy/antarpapuanews.com)

Timika, antarpapuanews.com – Vice President Government Relation PT Freeport Indonesia, Jonny Lingga mengatakan, pasca terdeteksi penularan covid-19 di area Lowland atau Portsite, kelompok kerja (pokja) yang dibentuk melakukan tes massal terhadap seluruh karyawan, apabila reaktif atau positif selanjutnya di isolasi di shelter di Mile 38.


“Terkait dengan kasus yang mulai bertambah di Portsite, jadi kita melakukan tes massal dan sudah ketahuan kalau hasilnya reaktif langsung kita pindahkan ke 38 (shelter) dengan kapasitas 300 dan juga dites swab, yang positif langsung dirawat disitu,” kata Jonny Lingga usai mengikuti rapat evaluasi di Hotel Grand Mozza, Rabu (23/9).


Hasil pemeriksaan banyak yang ditemukan bergejala, mulai dari ringan hingga sedang, sehingga dilakukan isolasi selama kurang lebih 2 minggu, setelah itu dilakukan tes, apabila negative maka diperbolehkan pulang.
Secara keseluruhan kasus aktif per tanggal 22 September kemarin terdapat 142 kasus, yang mana per hari ini tanggal 23 September terdapat 16 orang yang dinyatakan sembuh, begitu juga terdapat penambahan 5 kasus baru.

Baca Juga |  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023


“Hasil pemeriksaan itu memang banyak yang tidak bergejala berat, hanya sedang sama ringan jadi cukup diisolasi saja, dipantau selama 13 hari itu sudah banyak yang sembuh. Tetapi kita akan lakukan tes massal ulang untuk memastikan lagi tidak ada virusnya,” ungkapnya.


Sementara itu, akibatnya banyak karyawan yang terpapar covid-19, membuat pihak manajemen mulai perketat akses dari dan ke Portsite.
“Untuk akses untuk ke portsite akan diperketat,” katanya.

Baca Juga |  Kelanjutan BSU Masih Tunggu Kementerian Keuangan


Ia juga menambahkan, untuk saat ini pihaknya hanya menangani karyawan yang reaktif atau positif untuk diisolasi, sedangkan untuk keluarga karyawan yang karena tinggalnya di Timika sehingga pihaknya harus bekerjasama dengan dinas Kesehatan untuk melakukan pemantauan.


“Untuk keluarga karyawan tetap kami bekerjasama dengan Dinkes untuk memantau, karena itu memang mereka warga Mimika, kalau untuk karyawannya kita anjurkan untuk isolasi ke 38,” tambahnya. (mrc)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News