Budaya  

Gelar Pembinaan Kesenian Masyarakat Lokal, Yopi Toisuta: Ciri Khas Budaya Jangan Sampai Hilang

Antar Papua
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Yopi Toisuta, (Foto: Lyddia Bahy/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com– Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar kegiatan pembinaan kesenian kerajinan tangan yang masyarakat adalah pelakunya tahun 2024, Rabu (22/8/2024) di gedung Lemasa Jalan Cendrawasih.

Kepala Disparbudpora, Yopi Toisuta mengatakan kegiatan ini diadakan setiap tahun untuk suku Kamoro dan suku Amungme.

Kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya suku Kamoro dan Amungme yang ada di Kabupaten Mimika.

” Mereka diberikan pembinaan untuk lebih bisa mengembangkan ciri khas budaya mereka agar jangan sampai punah,” katanya kepada Antarpapua.com

Setelah pembinaan ini, kami harapkan hasil dari apa yang mereka kerjakan menjadi karya seni yang merupakan identitas mereka.

Yopi berharap agar hasil kerajinan tangan nantinya boleh dipajang di instansi-instansi pemerintah, hotel, bandara, dan tempat umum lainnya sehingga setiap orang yang berkunjung boleh menikmatinya.

Baca Juga |  Disparbudpora Mimika Akan Bantu Event Tifa 2024

” Semoga perkembangan jaman dan teknologi tidak mempengaruhi semangat dalam berkarya untuk melestarikan seni dan budaya masyarakat setempat,” harapnya.

Sementara itu Ketua Lemasa, Karel Kum memberi dukungan dan apresiasi kepada pemerintah daerah melalui Disparbudpora yang telah mengadakan kegiatan ini.

” Kami selalu support pengembangan budaya suku Kamoro dan Amungme yang ada di Kabupaten Mimika ini,”ujarnya.

Mungkin selama ini yang kita lihat di jual ataupun dipajang masih dari budaya suku Kamoro, sehingga dengan adanya pembinaan ini kami berharap ciri khas suku Amungme sendiri bisa dikembangkan lagi, ucapnya.

Baca Juga |  Disparbudpora Dorong Kemajuan Kebudayaan Lokal di Tanah Amungsa

Ia melanjutkan, pelatihan ini yang akan ditampilkan dari suku Amungme itu sendiri adalah ukiran, mahkota kebesaran suku Amungme, kalung, pakaian adat, dan noken.

” Saya mendorong Lemasa untuk membeli kerajinan ini sebagai bentuk dukungan dalam pelestarian seni dan budaya masyarakat lokal,” ungkapnya.

Karel menghimbau agar hasil kerajinan ini nantinya boleh dibeli dan dipajang di kantor, hotel dan tempat-tempat umum lainnya sehingga ciri khas masyarakat suku Kamoro dan Amungme yang ada di Timika ini tidak punah, pungkasnya. (Lyddia Bahy)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News