Gelar Rapat Koordinasi, Satgas Minta Tiap Koordinator Bidang Selalu Berkomunikasi

Antar Papua

Timika, APN – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika, meminta kepada setiap koordinator bidang yang telah ditetapkan sesuai SK Bupati No. 420 Tahun 2020 untuk selalu melakukan komunikasi, pasalnya komunikasi antar bidang dinilai kurang sinergis.

Assisten II Setda Mimika yang juga sekaligus sebagai moderator dalam rapat Syahrial mengatakan bidang-bidang harus terus selalu berkomunikasi guna memudahkan penanganan covid-19.

Sampai saat ini, mohon maaf mungkin teman-teman sudah jalan, tetapi tidak adanya laporan konkrit ini kita (Satgas) tidak tahu sudah sejauh mana progress penanganannya, maka dari itu rapat ini dilakukan agar kita tahu apa rencana kerja dan hal apa yang sudah dilakukan,” jelasnya dalam rapat yang digelar di salah satu hotel yang terletak di Jl. Yos Sudarso, Selasa (23/2).

Foto: Fachruddin Aji (Susasana kegiatan rapat koordinasi Satgas Covid-19)

Lanjutnya, koordinator bidang-bidang yang telah ditunjuk harus melakukan komunikasi dengan intens, sehingga tiap bidang dapat mengetahui progress bidang lain, untuk nantinya dapat dilakukan tindak lanjut.

Jangan sampai ada yang sudah dilakukan (koordinator bidang) tetapi kita (Pemkab dan Satgas) tidak tahu karena kurangnya sosialisasi dan komunikasi,” tegasnya.

Komunikasi yang dilakukan antar koordinator bidang menurut Syahrial sangatlah penting karena nantinya hasil tersebut akan dirangkum dan dilaporkan oleh Sekretariat Daerah kepada Pemerintah Pusat sebagai pertanggung jawaban penanganan covid di Kabupaten Mimika.

Laporan itu sangat penting bagi kita (Sekretariat). Hasil rapat ini kan nantinya juga bisa menjadi bahan pertimbangan evaluasi pemerintah pusat,” ungkapnya.

Syahrial menambahkan rapat yang digelar selain menekankan tentang komunikasi antar bidang, juga untuk menyamakan presepsi dalam hal penanganan.

Baca Juga |  Cantik Tapi Sadis, Membunuh Dalam Senyuman

Kesimpulan dari rapat yang dilakukan adalah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) masih perlu dilakukan mengingat masih adanya kasus covid-19 yang ditemukan baik di Mimika (Low land) dan Tembagapura (High land).

Work From Home (WFH) masih akan dilakukan, kemudian rencananya akan dilakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat, melalui relawan-relawan atau pemuka agama karena masih ada masyarakat yang berfikir bahwa covid-19 ini tidak ada,” pungkasnya. (Aji-Cr01)