Timika, Antarpapua.com – Pelayanan Pin Polio Di Wilayah Kerja Puskesma Wakia Targetkan Pencapaian 50% Dari Data Jumlah Sasaran Yang Diberian Oleh Dinas Kesehatan Melalui Pusdatim Yakni Dengan Jumlah Sasaran 783 Anak Yang Harus Mendapatkan Pelayanan Pin Polio. [21/08/2024]
Kepala puskesmas wakia Anny Syulce Elluay mengatakan puskesmas wakia hingga saat ini telah mencapai 342 anak yang sudah menerima pin polio.
Hal tersebut dikatakan kapus wakia hingga saat ini petugas kesehatan terus melakukan pelayanan walau dengan medan yang berat.
Menurutnya pelayanan terus dilakukan dengan mengacu pada data dari dinas kesehatan, namun data dilapangan mash sangat jauh dengan selisi target yang ada.
Data juriah sasaran yang di berkan oleh dinkes kepada pukesmas wakia tetdapat 783 anak, untuk data anal sendiri di pukesmas wakia terdapat 342 anak terdapat sedikit kesenjangan data untuk capaian polio.
Sehingga capaian puskesmas wakia dalam pelayanan pin polio tahap satu, dua dan tiga untuk capaian belum mencapai 50%.
“ Untuk tahap pertama 350 anak 44,7%, tahap dua 234 anak 29,9%, tahap tiga 143 anak”.
Kepala puskesmas wakia mengatakan dalam pelayanan tersebut diakukan dengan menjemput bola atau mendatangi warga masyarakat pada tempat tinggal mereka ataupun dimana lokasi tempat mereka mencari makan sehari-hari.
” Petugas kami mencari masyarakat hingga ke pesisir pantai dan tempat di mana masyarakat melakukan aktifitas pendulangan” .ungkap kapus
Puskesmas wakia sendiri mempunyai wilayah kerja di distrik mimika barat tengah, terdapat sembilan kampung namun 5 kampung masuk dalam wilayah pelayanan puskesmas Mapar.
Sehingga jangkauan pelayanan pin polio puskesmas Wakia hanya melayani 4 kampung yakni kampung uta, mupurika, wuruka, dan kapiraya.
Menurut kapus wakia kendala dalam pelayanan pin polio terhadap masyar akat sendini, masyar akat lebih banyak di luar kampung karena hari libur anak sekolah sehingga petugas harus mencari dan menelusuri keberadaan masyarakat dimana aktifitas mereka.
“ Kendala petugas itu, masyarakat yang tidal selalu berada di kampung lebih banyak mereka mendulang dan mencari ikan di pesisir pantai.Sehingga petugas harus turun langsung untuk mencari masyarakat dengan medan yang berat untuk di akses”, tutup kapus wakia. (redaksi)