Timika, Antarpapua.com – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, bersama Wakil Gubernur Deinas Geley, melakukan kunjungan perdana ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika pada Rabu (9/4/2025). Kunjungan ini turut dihadiri oleh Bupati Mimika Johannes Rettob, Wakil Bupati Emanuel Kemong, serta sejumlah pejabat terkait.
Rombongan tiba sekitar pukul 12.00 WIT dan disambut meriah dengan tarian tradisional Papua yang dibawakan oleh para Warga Binaan (WB). Dalam sambutannya, Bupati Johannes Rettob mengungkapkan bahwa ini merupakan kunjungan pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah ke Lapas tersebut.
Lapas Timika saat ini menampung 306 Warga Binaan, dengan mayoritas terjerat kasus narkoba. Namun, Johannes memuji kreativitas mereka yang menghasilkan berbagai kerajinan, lukisan, dan patung. “Mereka cukup baik dibina dan memiliki karya yang produktif,” ujarnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika telah menjalin kerja sama dengan Lapas Timika, termasuk membantu pembangunan klinik dan perawatan fasilitas. Namun, Johannes mengakui masih ada kebutuhan yang belum terpenuhi, seperti mobil ambulans untuk memudahkan akses kesehatan Warga Binaan.
Gubernur Meki Nawipa menegaskan komitmennya untuk memastikan hak-hak dasar Warga Binaan terpenuhi, termasuk layanan kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan. “Di Nabire, kami sudah menyediakan ambulans. Kini, kami pastikan semua warga, termasuk di Lapas, mendapat perlindungan kesehatan,” tegasnya.
Meki juga menyoroti pentingnya pendampingan hukum bagi masyarakat Papua yang berhadapan dengan proses hukum. Ia mengungkapkan rencana kerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Timika dan Nabire. “Jangan sampai ada yang ditahan hanya karena mencuri sandal tanpa pendampingan hukum,” ujarnya.
Melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Pemprov Papua Tengah akan mendukung Warga Binaan yang memiliki keterampilan kerajinan atau usaha mikro (UMKM) untuk berpartisipasi dalam pameran dan mengembangkan bisnis. “Mereka bisa produktif dan punya penghasilan, asalkan pimpinan Lapas jujur mendukung,” kata Meki
Ia juga mengusulkan pemanfaatan lahan Lapas untuk budidaya ayam petelur atau kegiatan produktif lainnya, sesuai program ketahanan pangan pemerintah.
Meki berpesan agar Warga Binaan tidak mengulangi kesalahan dan memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki diri. “Kalian tidak sendirian. Kami akan bantu, tetapi jangan kembali ke sini lagi,” tandasnya.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting, mengingat Lapas Timika belum pernah dikunjungi oleh gubernur sebelumnya. Meki berharap kolaborasi antara Pemprov, Pemkab, dan Lapas dapat meningkatkan kesejahteraan Warga Binaan serta memberikan solusi nyata bagi permasalahan hukum dan kesehatan di Papua Tengah.
Dengan langkah ini, Pemerintah Papua Tengah menunjukkan komitmennya untuk tidak meninggalkan siapapun, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan. “Kami angkat mereka yang kecil, agar hidupnya lebih baik. Ini mungkin cara Tuhan memberi kesempatan kedua,” pungkas Meki. (Dwiandreas)