Nabire, Antarpapua.com – Dalam momentum peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa secara resmi meluncurkan kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Pasar Pagi Bumi Wonorejo, Nabire. Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan inklusi ekonomi hingga ke pelosok wilayah Papua Tengah.
Peluncuran ini turut dihadiri oleh Pj. Sekda Provinsi Papua Tengah, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Tengah, Bupati dan Wakil Bupati Nabire, unsur Forkopimda, serta perwakilan dari kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya. Usai peresmian, Gubernur beserta rombongan mengunjungi sejumlah stand koperasi yang disiapkan oleh Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Papua Tengah di halaman Pasar Pagi.
Dalam sambutannya, Gubernur Nawipa menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan wujud nyata semangat gotong royong “dari kita, oleh kita, dan untuk kita” sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Ia menekankan bahwa koperasi mencerminkan demokrasi ekonomi yang memberikan hak setara bagi seluruh anggota untuk menentukan arah masa depan bersama.
“Kita sedang menapaki jalan menuju Indonesia Emas 2045. Papua Tengah memiliki peran strategis untuk mewujudkan Indonesia yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga adil dan berdaulat secara ekonomi,” ujarnya.
Gubernur menyampaikan capaian penting dari program Koperasi Merah Putih di wilayahnya:
- 1.208 desa/kelurahan telah berhasil disosialisasikan,
- 847 desa/kelurahan (70,1%) telah melaksanakan Musyawarah Desa,
- 581 koperasi (48,1%) telah terbentuk dan telah memiliki status badan hukum.
Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan koperasi bukan hanya sebatas tempat simpan pinjam, tetapi telah berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, mencakup Gudang penyimpanan, serta logistik dan transportasi hasil panen. Gerai sembako untuk barang subsidi seperti beras, gas, dan minyak goreng, Klinik desa dan apotek.
Keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan komunitas. Kehadiran maskapai Batik Air di Papua Tengah juga disebut Gubernur sebagai kemajuan besar dalam membuka akses logistik dan distribusi produk koperasi ke tingkat nasional dan internasional.
“Dengan meningkatnya infrastruktur dan layanan, ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk seluruh masyarakat, khususnya di Papua Tengah,” tegasnya.
Gubernur juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus mengembangkan koperasi sebagai ruang belajar, tumbuh, dan berinovasi.
“Mari kita jadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat. Mari kita buktikan bahwa Indonesia adil, makmur, dan berdaulat bukan karena kekuatan segelintir orang, tapi karena kekuatan bersama rakyat,” ucapnya mengakhiri sambutan. (Redaksi)