Mimika  

Guru-Guru Belum Datang, Sekolah di Kampung Mapar Lumpuh Pasca Libur Semester

Antar Papua
Martinus Takati, warga Kampung Mapar yang juga menjabat sebagai Bamuskam (Badan Musyawarah Kampung). (Foto: Dwi Andreas)

Mimika, Antarpapua.com – Sejumlah warga Kampung Mapar, Distrik Mimika Barat Tengah, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengeluhkan keterlambatan para guru dalam kembali mengajar pasca libur kenaikan kelas semester dua tahun ajaran 2024–2025. Hingga Rabu, 30 Juli 2025, aktivitas belajar mengajar di SD Negeri Mapar dan SMP Negeri Mapar belum juga berjalan, meskipun tahun ajaran baru seharusnya sudah dimulai sejak 14 Juli lalu.

Kondisi ini membuat para orang tua murid resah. Mereka mengaku khawatir terhadap pendidikan anak-anak mereka yang hingga kini belum mendapatkan kepastian kapan kegiatan sekolah akan kembali normal.

Martinus Takati, warga Kampung Mapar yang juga menjabat sebagai Bamuskam (Badan Musyawarah Kampung), menyatakan bahwa sejak ujian kenaikan kelas berakhir, seluruh guru pergi meninggalkan kampung dan belum kembali hingga saat ini.

Baca Juga |  Kepala Sekolah Mapar Ultimatum Guru: “Kalau Tak Siap Jadi Guru, Silakan Mundur”

“Setelah ujian akhir, ujian naik kelas, guru-guru tidak pernah kasih berita atau beri raport ke anak-anak sekolah, setelah ujian guru-guru langsung berangkat ke Timika, tidak ada kasih tahu ke anak-anak, jadi anak-anak tidak tahu ini kami naik kelas atau tidak ini? Dan nilai-nilai sekolah juga anak-anak tidak tau.” ungkap Martinus saat ditemui tim Antarpapua.com.

Martinus menyebutkan bahwa hingga kini hanya kepala sekolah dan istrinya-yang juga merupakan guru SD-yang terlihat masih berada di kampung.

Hal senada disampaikan oleh Paskalis Nawima, salah satu orang tua murid di SD Negeri Mapar. Ia mengaku sudah dua minggu menunggu kehadiran para guru.

Baca Juga |  Anggota DPRK Mimika: Pembangunan Sekolah di Mapar Harus Permanen, Tak Lagi Gunakan Kayu

“Anak-anak kami sudah mau sekolah, tapi guru-guru belum datang. Anak-anak sudah menunggu dua minggu. Jadi begini sudah, anak-anak masih menunggu. Jadi ini saya punya keinginan mau melapor ke pihak pemerintah, Dinas Pendidikan.” kata Paskalis penuh harap.

Warga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika segera turun tangan dan memberikan solusi atas persoalan ini, demi kelangsungan pendidikan anak-anak di Kampung Mapar.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak dinas terkait keterlambatan para guru tersebut. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News