Antarpapua.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah berduka atas kehilangan salah satu kader terbaiknya, Hamzah Haz. Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (24/7/2024) di RSPAD Gatot Soebroto pada pukul 09.30 WIB. Hamzah Haz meninggal dunia di usia 83 tahun.
Perjalanan Hidup Hamzah Haz
Hamzah Haz lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat. Sejak muda, ketertarikannya pada organisasi sudah terlihat. Saat masih di bangku SMP, ia aktif dalam berbagai kegiatan dan minat tersebut terus ia kembangkan hingga jenjang perkuliahan. Ia juga aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Karier Politik yang Gemilang
Sebelum terjun ke dunia politik, Hamzah Haz sempat menjadi wartawan. Karier politiknya dimulai dengan menjadi anggota DPR dan kemudian menduduki berbagai jabatan penting. Ia menjabat sebagai Ketua Umum PPP periode 1998-2007, menggantikan Ismail Hasan Metareum. PPP sendiri merupakan hasil penggabungan dari empat partai Islam semasa Orde Baru, yaitu PSII, Parmusi, NU, dan PERTI.
Jabatan Penting dalam Pemerintahan
Di pemerintahan, Hamzah Haz pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) dalam Kabinet Presiden Abdurrahman Wahid. Puncak karier politiknya adalah saat ia mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden RI untuk masa jabatan 2001-2004. Pasangan ini terpilih setelah Abdurrahman Wahid dicopot oleh MPR.
Tantangan Pasca-Reformasi
Masa kepemimpinan Hamzah Haz di PPP dihadapkan pada tantangan besar pasca-reformasi. Banyak kader PPP yang keluar dan mendirikan partai baru, seperti Abdurrahman Wahid dengan PKB dan Amien Rais dengan PAN. Namun, Hamzah Haz tetap berjuang membesarkan partai berlambang Ka’bah ini hingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2007, dan posisinya digantikan oleh Suryadharma Ali.
Pengaruh dan Warisan
Dalam catatan NU Online, Hamzah Haz mengaku secara pribadi berguru kepada KH Idham Chalid, tokoh asal Amuntai, Kalimantan Selatan yang memimpin NU paling lama. Ia mengaku bisa mencapai posisinya sebagai Wakil Presiden berkat bimbingan Kiai Idham Chalid.
Kepergian Hamzah Haz adalah kehilangan besar bagi PPP dan dunia politik Indonesia. Pria asal Ketapang, Kalimantan Barat ini akan selalu dikenang sebagai salah satu kader terbaik PPP yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara.
Sekjen PPP Arwani Thomafi membenarkan kabar duka ini dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya tokoh besar tersebut.
Kepergian Hamzah Haz meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh kader PPP. Warisan perjuangannya dalam dunia politik Indonesia akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Selamat jalan, Hamzah Haz. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahmu dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya.
(*detik.com/Antarpapua.com)