Harga dan Stok Telur Ayam Masih Stabil Untuk Menyambut Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021

Antar Papua
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, antarpapuanews.com – Kabid Bina Usaha Peternakan Kabupaten Mimika Agustinus Mandang “kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mimika sektor peternakan untuk kesiapan telur ayam di hari Raya Natal dan Tahun baru, kebutuhan telur untuk masyarakat, bahwa kami produksi di sini masih over,’ jelasnya saat ditemui Wartawan seusai kegiatan di Hotel Horison Diana Jl. Budi Utomo, Jumat (11/12).

Baca Juga |  Menanti Raja Baru Benua Biru!

Produksi dari data yang diperoleh dari 137 peternak yang ada di Kabupaten Mimika, itu termasuk juga peternak dari Cina dan YPMK.

“Total produksi telur yang ada di Kabupaten Mimika, jumlahnya 11 ton per hari. Dan dalam beberapa bulan ini mereka fokus keluar, tetapi khusus telur-telur yang beredar khusus di kota masih banyak,” cetusnya.

Sekitar bulan Juni-Juli, memang para peternak dilanda wabah penyakit, banyak ayam mati berkisar dari 2000an sampai 4000an, tetapi sekarang posisi peternak sudah punya banyak, artinya bahwa peternak punya stok yang ulet atau yang disiapkan, dan ada beberapa peternak yang ayamnya beberapa bulan lalu posisi ayamnya masih ulet, dan sekarang posisi di bulan November-Desember sudah produksi.

“Jadi untuk kebutuhan dari sektor peternakan, khususnya tentang telur masih terpenuhi atau tercukupi di Kabupaten Mimika,” jelasnya.

Baca Juga |  Papua Urutan Pertama Dengan Bahasa Daerah Terbanyak!!! Ini Penjelasannya...

Produksi telur Provinsi Papua yaitu hanya di Timika dan Merauke, tetapi merauke duluan terkena wabah, bahkan sempat didengar bahwa mereka terkena penyakit flu burung. Jadi ada beberapa stok telur juga yang dikirim ke Merauke, jadi pengiriman telur lokal semakin luas.

“Tetapi kebutuhan telur di Timika untuk Natal dan Tahun baru masih cukup, karena kami sudah pantau di toko-toko ataupun di kios-kios, masih tercukupi atau masih ada,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa harga telur yang beredar dalam hasil rapat kami yaitu harga telur Rp. 55.000,- per rak dari kandang, itu penetapan kami dengan para pengurus hipo dan seluruh peternak, tetapi kita juga ikuti situasi pasaran yang ada, karena para penjual juga ada yang jual dengan harga Rp. 52.000,- dan Rp. 53.000,- per rak,” tutupnya. (APN2)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News