Antarpapua.com – Ada banyak Fauna yang ada di Papua? Fauna apa saja yang akrab di telinga? Mungkin kamu sudah sering mendengar sejumlah hewan endemik Papua, seperti burung cenderawasih, burung kasuari, dan kanguru pohon. Namun, sebenarnya selain ketiga hewan tersebut, Papua memiliki banyak hewan endemik lainnya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat bahwa sampai dengan tahun 2019, terdapat 241 spesies mamalia di Papua. Jumlah ini belum mencakup keragaman spesies lainnya, seperti ratusan jenis burung dan aneka spesies laut. Banyak sekali bukan?
Penelitian mengenai keragaman flora dan fauna di Papua pun terus berlanjut hingga kini. Salah satu penelitian terbesar yang dilakukan untuk menyingkap keanekaragaman hayati di pulau ini adalah Ekspedisi Langguru pada tahun 2014. Ekspedisi yang berlangsung selama 6 minggu oleh ratusan peneliti tersebut sukses menemukan 50 jenis spesies flora dan fauna baru dari taksa yang berbeda-beda, seperti burung, serangga, amfibi, karang, dan anggrek.
Ekspedisi Langguru 2014 adalah Ekspedisi yang dilakukan tim gabungan terdiri dari 77 peneliti dan teknisi Indonesia dan asing berhasil mengungkap biodiversitas kawasan laut dan terestrial di bagian leher dari Kepala Burung di Papua Barat.
Mari berkenalan dengan 4 hewan langka dan asli dari papua:
1. Burung Mambruk
Selain burung cenderawasih, Papua juga menjadi rumah bagi burung-burung cantik lainnya, termasuk burung mambruk. Mambruk (Goura sp) adalah burung yang termasuk dalam famili atau kelompok merpati. Burung ini berukuran besar, bulunya didominasi warna biru keabu-abuan, bermata merah, dan yang menjadi ciri khasnya adalah keberadaan mahkota di atas kepalanya. Mambruk sendiri terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu mambruk selatan (Goura scheepmakeri), mambruk victoria (Goura victoria), dan mambruk ubiaat (Goura cristata). Secara umum, persebaran Mambruk berada di seluruh wilayah Papua, seperti misalnya di hutan-hutan di Biak dan Mimika. Sayangnya, Mambruk juga termasuk burung yang sering diburu karena keindahan mahkotanya dan dagingnya yang dianggap enak untuk dikonsumsi. Oleh karenanya, populasinya pun terus menurun dan bahkan tercatat dalam kategori rentan di daftar satwa terancam Badan Konservasi Alam Internasional (IUCN).
2. Dingiso
Di kawasan Taman Nasional Lorentz Papua pada ketinggian 3.200-4.400 mdpl, terdapat spesies endemik Papua lainnya yang bernama dingiso. Hewan ini hidup di area pepohonan, memiliki panjang kepala 52-81 cm, panjang ekor 40-94 cm, berat antara 6,5-14,5 kg, dan memiliki gaya berjalan yang mirip dengan kanguru pohon. Dalam bahasa lokal suku Moni, Dingiso berarti binatang sakral karena penduduk lokal percaya bahwa dingiso merupakan leluhur mereka. Sejak pertama kali ditemukan pada sebuah penelitian oleh Dr Tim Flannery pada tahun 1994, hewan yang satu ini memang sangat jarang dijumpai. Dalam daftar yang dibuat oleh IUCN, dingiso pun masuk ke dalam kategori hewan yang sangat langka.
3. Kuskus Waigeo
Sesuai dengan namanya, kuskus Waigeo adalah jenis kuskus yang berasal dari Pulau Waigeo, Papua Barat. Selain di pulau tersebut, kuskus jenis ini dapat ditemukan di pulau-pulau kecil lainnya di Papua Barat. Lalu, kuskus Waigeo juga dikenal dengan nama sebutan lain, yaitu kuskus scham-scham. Tak hanya namanya yang unik, penampilan kuskus ini pun terbilang unik. Bulu mereka didominasi oleh warna putih yang dihiasi oleh sejumlah corak tutul berwarna hitam, serta berbola mata merah. Panjang kuskus Waigeo yang jantan berkisar antara 497-560 mm, sementara yang betina sekitar 472 mm dengan berat mencapai 2,65 kg. Kuskus Waigeo termasuk hewan yang aktif di malam hari dan pemalu atau jarang menampakkan diri mereka. Akan tetapi, ketika terancam mereka bisa berubah menjadi konfrontatif terhadap musuhnya. Sama seperti kedua spesies sebelumnya, kuskus Waigeo juga termasuk hewan yang tergolong langka dan berstatus dilindungi.
4. Labi-Labi Moncong Babi
Siapa yang sudah pernah tahu atau dengar tentang labi-labi? Hewan yang satu ini adalah jenis kura-kura bercangkang lunak atau penyu air tawar cangkang lunak. Salah satu spesies labi-labi yang unik dan merupakan hewan endemik Papua adalah labi-labi moncong babi. Sesuai namanya, ciri khas spesies ini adalah moncong atau hidungnya yang menyerupai moncong babi. Labi-labi moncong babi hidup di wilayah air tawar atau payau. Mereka termasuk hewan omnivora yang dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan, seperti buah, cacing, hingga anak tikus. Seperti telur penyu, telur labi-labi moncong babi sayangnya juga sering diambil secara ilegal. Maka, tak heran kalau jenis labi-labi ini sudah termasuk dalam daftar satwa yang terancam keberadaannya dalam daftar yang dibuat oleh IUCN dan jenis satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Ketuhanan (LHK) 20 tahun 2018.
Selain keempat fauna ini, masih ada banyak lagi hewan endemik Papua yang menarik untuk diketahui dan dipelajari. Bahkan, banyak di antaranya yang belum diketahui informasinya secara lengkap sehingga masih perlu diteliti lebih lanjut.
(*econusa.id/Antarpapua.com)