Timika, APN – Sejak Januari hingga April 2023, Puskesmas Timika telah mengambil sampel darah sebanyak 9600 darah untuk diperiksa. Dan dari jumlah tersebut sebanyak 32 persen atau setara dengan 3.103 hasil darah positif malaria.
Kepala Puskesmas Timika, dr. Mozes Untung mengatakan, jumlah tersebut dinyatakan masih tinggi seperti halnya yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Ia juga mengakui bahwa hal ini terjadi akibat pendekatan pihak puskesmas yang belum maksimal, bagi wilayah Puskesmas Timika yang meliputi 5 kelurahan dan 1 kampung.
Menyikapi hal tersebut, Mozes mengatakan, pihaknya tengah menggenjot sosialisasi kepada masyarakat terutama pada wilayah yang menjadi lokasi khusus (lokus), yakni di Kelurahan Dingo Narama, untuk mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran malaria.
Nantinya, setelah pelaksanaan sosialisasi dalam tahun ini maka akan dievaluasi untuk melihat, apakah berdampak pada menurunnya kasus malaria barulah diaplikasikan di wilayah lain, dengan pendekatan melibatkan peran serta lintas sektor seperti pihak kelurahan, ketua-ketua RT, Kader Malaria dan masyarakat.
“Itulah sebabnya kemarin kami sosialisasi dengan RT RT di Kelurahan Dingo Narama, untuk menggelar sosialisasi yang rencananya dilaksanakan hari Selasa minggu depan,” ujar Mozes saat ditemui di sela kesibukannya, Sabtu (17/6/2023).
Nantinya, setelah melakukan pemeriksaan massal malaria, pihak Puskesmas Timika bakal melakukan pemantauan penggunaan kelambu, membagikan kelambu, dan jika mendapatkan kasus malaria maka akan ditangani di tempat, serta memantau tempat-tempat yang menampung jentik nyamuk.