Timika, APN – Pandemi Covid-19 kini mulai surut setelah dua tahun berlangsung nampaknya masih berdampak pada bisnis perhotelan di Timika. Tingkat okupansi hotel di Timika hingga kini masih bertengger di angka 30-40 persen.
“Kalau di bulan Mei itu okupansi kita sekitar 18 persen dari total 40 kamar, kalau sekarang untuk Juni dari tanggal 1 sampai 12 Juni itu sudah terjual 84 kamar itu terbagi dari penjualan ada juga dari aplikasi Traveloka sama Tiket.com dari tanggal 1 sampai 12 Juni itu ada 84 kamar,” kata Human Resource Departement (HRD) Hotel Cartenz Timika, Gema, saat ditemui antarpapuanews.com pada Selasa (14/6/2022).
Gema mengatakan, tingkat hunian tidak bisa ditentukan setiap bulannya demikian pula kegiatan-kegiatan yang dari instansi-instansi maupun komunitas-komunitas di Timika yang menggunakan jasa Hotel Cartensz.
“Kalau untuk di dunia perhotelan memang setiap bulan kadang ada event dari pemerintah yang buat event disini, baik dari perintah, sekolahan, ada juga dari komunitas mobil kadang buat event juga disini, kita tidak bisa menentukan berapa kadang ada tiga event, empat event atau bahkan dua event saja, untuk perbulannya kita tidak bisa patenkan ada berapa,” imbuhnya.
Sementara untuk hunian hotel, dalam satu hari dikatakan Gema hanya bisa terisi 5 sampai 8 kamar. Hal ini juga disebabkan kondisi ekonomi di Timika yang kini masih dalam masa transisi serta fasilitas Hotel yang hanya dikhususkan untuk pebisnis.
“Ini memang hotelnya ke budgetnya, orang-orang bisnis, jadi dia tuh kayak orang transit aja dari luar, kalau untuk family itu jarang, paling mereka (keluarga) ke hotel-hotel besar yang ada kolam renangnya,” katanya.
Sementara itu, Hotel Horizon Ultima yang merupakan salahsatu hotel terbesar di Timika juga turut merasakan dampak dari pandemi covid-19. Sampai saat ini, okupansi Hotel Horizon masih berada di angka 40 persen dari jumlah kamar sebanyak 146 kamar.
Tingkat okupansi hotel pun belum sebaik saat sebelum pandemi covid-19. Pihak hotel sendiri berusaha dengan upaya-upaya promosi media sosial, menggelar event-event, untuk menstabilkan okupansi hotel yang melemah.
“Kadang kalau lagi low kota coba mainkan dari sisi Food & Beverage-nya, kalau weekend biasanya ada weekend diner,” kata Sales Marketing Hotel Horizon Ultima Ni Kadek Maretha.
Sementara itu, untuk tingkat hunian kamar di Hotel Horizon Ultima dikatakan Kadek dalam satu hari mencapai 40 sampai 50 persen. Rata-rata tamu yang menginap di Hotel Horizon Ultima pun hanya dua hingga tiga hari.
“Malah liburan, kalau misalnya hotel-hotel di kota-kota kayak di Jogja, di Bali mu yakin mereka high okupansi karena kan tujuan wisata, tapi kalau disini kan perantau, orang kebanyakan liburan kalau masa-masa kayak gitu, pastinya keluar, apalagi kalau karyawan mereka pasti dapat fasilitasnya,” tutup Kadek.