Antarpapua.com – Pada masa ini perubahan iklim tengah menjadi tantangan global yang mendesak karena keadaan Bumi terus memburuk. Beberapa aktivitas alami dan yang dilakukan manusia turut menjadi penyebab perubahan iklim.
Gunung es yang mencair di kutub, hutan yang kehilangan pohon, hingga suhu rata-rata global menjadi bukti kuat bagaimana iklim ikut berubah.
Apa itu iklim ?
Iklim atau perihawa adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah. Kurun waktu yang menjadi acuan penentuan iklim rata-rata berdurasi 30 tahun.
Unsur penyusun iklim sama dengan cuaca. Pembentukan iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh letak garis lintang, lereng, ketinggian, jarak dari perairan, serta kondisi arus air laut.
Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda. Jenis iklim pada tiap daerah sangat dipengaruhi oleh garis lintang. Karakteristik dari pola iklim global dipelajari melalui klimatologi. Iklim juga didasarkan pada karakteristik cuaca yang mempertimbangkan kondisi hujan, suhu, dan angin atau penguapan.
Dikutip dari buku :Mengenal Musim di Dunia” karya M. Noor Said, Matahari menjadi bagian yang memainkan peran penting sebagai sumber energi panas bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Faktor Terbentuknya Iklim
Iklim terbentuk karena dipengaruhi dua faktor, antara lain:
1. Rotasi dan revolusi Bumi yang mengakibatkan pergeseran semu harian dan tahunan.
2. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisik yang menjadi penyebab terjadinya penyerapan panas matahari oleh Bumi yang begitu berdampak pada kehidupan.
Dalam kondisinya, iklim sendiri dapat mengalami perubahan bahkan dalam tingkat global yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Berikut adalah penyebab perubahan iklim.
Penyebab Perubahan Iklim
Mengutip “Modul Pembelajaran SMA: Geografi untuk Kelas X” karya Agus Pratomo, perubahan iklim di dunia dipengaruhi oleh dua faktor umum, yakni:
- Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
Ini adalah kondisi di mana suhu global mengalami peningkatan karena energi panas yang terperangkap di atmosfer, seperti karbon dioksida, klorofluorokarbon (CFC), dan lainnya yang dilepaskan ke atmosfer secara signifikan. Kemudian gas-gas tersebut menyerap sinar inframerah, mirip dengan kaca rumah kaca yang menahan panas di dalamnya. Inilah yang menyebabkan perubahan iklim, seperti pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut, yang dapat menggenangi kota-kota yang terletak di sekitar pantai. - Penipisan Lapisan Ozon (Ozone Depletion)
Lapisan ozon adalah lapisan tipis pada Bumi yang terbuat dari gas ozon. Gas ini berada di stratosfer yang berfungsi menyerap sinar UV dari Matahari. Ketika aktivitas manusia meningkat, maka lapisan ozon ini akan menipis. Bahkan di beberapa tempat, seperti di kutub utara dan selatan terdapat lubang pada lapisan ozon tersebut. Ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, terutama di bidang industri. Di mana industri sering mengeluarkan zat CFC dari berbagai mesin dan produk, termasuk AC, semprotan aerosol, dan gas dari pabrik. - Pembangkit Listrik
Mengutip laman resmi PBB, aktivitas manusia, seperti menghasilkan listrik dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi menghasilkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. - Barang Manufaktur
Proses industri dan pembuatan barang memakai energi dari batu bara, minyak-gas bumi dan beberapa bahan dari kimia. Kemudian barang yang dihasilkan, mulai dari semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang-barang lainnya, dapat melepaskan efek gas rumah kaca. - Penebangan Hutan
Penebangan yang dilakukan untuk memberi ruang kepada peternakan atau pertambangan, pohon dapat melepaskan karbon dioksida yang disimpan di dalamnya. Maka, semakin kecil luas hutan, hutan menjadi kurang mampu menyerap karbon dioksida dari aktivitas manusia. - Penggunaan Transportasi
Hampir semua kendaraan, mulai dari mobil, truk, kapal, dan pesawat menggunakan bahan bakar fosil.Ini menyebabkan seperempat dari emisi karbon dioksida datang dari sektor transportasi, terutama kapal dan pesawat yang terus mengalami peningkatan emisi. - Produksi Makanan
Produksi makanan jadi salah satu penyebab besar perubahan iklim, termasuk dari kemasan dan pembuatannya yang mengeluarkan karbon dioksida dan metana. - Pemborosan Energi
Pemborosan dalam menggunakan energi, bahan bakar fosil, makanan, pakaian, elektronik, dan plastik, kita juga meningkatkan emisi gas-gas yang memperburuk efek rumah kaca.
Semua kegiatan tersebut telah berkontribusi pada pemanasan global melalui pelepasan gas-gas efek rumah kaca ke atmosfer. Maka dari itu, kesadaran dan upaya untuk mengurangi penyebab perubahan iklim perlu dilakukan seluruh masyarakat global.
Oleh sebab itu alangkah baiknya mulai dari sekarang kita perlu lebih menjaga lingkungan, merawat alam, dan jangan melakukan pemborosan dalam kehidupan sehari-hari. (*)