Antarpapua.com – Timnas Indonesia berpotensi kembali menghadapi Arab Saudi dan Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Drawing fase keempat akan digelar di markas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (17/7/2025) pukul 14.00 WIB.
Enam tim yang lolos ke fase ini akan dibagi ke dalam dua grup, masing-masing terdiri dari tiga negara yang diambil dari tiga pot berbeda. Pembagian pot ditentukan berdasarkan peringkat FIFA per 13 Juni 2025.
Berdasarkan pengumuman resmi AFC, Qatar dan Arab Saudi masuk Pot 1, diikuti Irak dan Uni Emirat Arab di Pot 2. Sementara Indonesia bersama Oman mengisi Pot 3. Dengan posisi tersebut, Tim Garuda berpotensi berada satu grup dengan Arab Saudi atau Irak.
Kedua negara tersebut bukanlah lawan baru bagi Indonesia. Pada fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia mencetak sejarah saat menghadapi Arab Saudi. Anak asuh Shin Tae Yong kala itu menahan imbang The Green Falcons di Jeddah pada 5 September 2024, sebelum menang meyakinkan 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 19 November 2024.
Sementara Irak menjadi lawan Indonesia pada fase kedua. Dalam dua pertemuan pada tahun 2023, Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-5 di Basra dan 0-2 di kandang sendiri.
Kini, di bawah asuhan pelatih baru Patrick Kluivert, Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Meski Kluivert mungkin belum mengenal gaya bermain Arab Saudi dan Irak, sebagian besar pemain Timnas telah memiliki pengalaman berharga menghadapi dua tim tersebut.
Indonesia wajib menjadi juara grup pada fase keempat untuk meraih tiket langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Jika hanya menempati posisi runner-up, Tim Merah Putih harus menjalani fase kelima, yang menentukan tiket playoff antar konfederasi. Sementara posisi juru kunci akan mengakhiri perjalanan Indonesia di ajang paling bergengsi dunia itu.
Drawing grup fase keempat menjadi penentu awal langkah Indonesia dalam upaya menembus putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tampil sebagai Hindia Belanda pada edisi 1938. (cnnindonesia.com/Antarpapua.com)