Ini Cara Malaria Center Mimika Atasi Malaria Jelang PON XX

Timika, APN – Tim Malarai Center Mimika menyiapkan beberapa cara menekan Malaria guna menghadapi gelaran PON XX.

Penanggungjawab program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Imelda Ohoiledjaan mengatakan cara pertama yang disiapkan adalah melatih siswa-siswi SMA/SMK mengidentifikasi jentik nyamuk.

Ilustrasi

“Jadi mereka akan dilatih dan dilantik menjadi Laskar Jentik, fungsinya untuk mengedukasi warga dan membatu kami mengidentifikasi sarang nyamuk,” ujarnya dalam teleconference bersama Wartawan, (23/4/2021).

Langkah kedua adalah memberikan pelatihan larva monitoring atau identifikasi larva dan sarang nyamuk kepada staff Malaria Center.

“Setelah pelatihan itu staff akan dikerahkan untuk mencari tempat perindukan nyamuk, untuk selanjutnya dilakukan penaburan abate,” paparnya.

Langkah lain yang diambil oleh Malaria Center adalah melakukan tes darah guna melacak malaria kepada penduduk yang berdomisili 500 meter dari venue maupun wisma atlet.

“Jadi cara kita untuk melakukan sterilisasi 500 meter dari venue itu dengan yang saya jelaskan tadi (survey, identifikasi sarang dan jentik nyamuk, cek darah warga, penaburan abate),” terangnya.

Terkait dengan cara tersebut, Imelda mengaku pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Provinsi.

“Kita akan fokus dahulu di radius 500 meter dulu, setelah itu kita lihat hasilnya seperti apa kalau memang berhasil, maka radiusnya kita perluas,” tegasnya.

Ditanya apakah dengan waktu yang menyisakan beberapa bulan mencukupi untuk melalakukan eliminasi, Imelda optimis bisa dilakukan.

“Sementara program Indoor Residual Sprying kan jalan ini di Satuan Pemukiman (SP) 2 disitu kita akan lihat apakah angka malaria menurun atau tidak, kalau masih ada kita lihat penyebabnya apa,” katanya.

Selain melakukan beberapa langkah tersebut, pihaknya juga akan menyebarkan informasi melalui poster, flyer dan media lainnya tentang malaria.

“Penyebaran itu kami lakukan karena berdasarkan penelitian masyarakat malaria masih menganggap itu terjadi karena daya tahan tubuh bukan nyamuk,” tuturnya. (Aji-cr01)