Timika, Antarpapua.com– Kasus penyakit malaria menjadi perhatian khusus Pemda Mimika untuk mencegah penyebarannya hingga eliminasi malaria tahun 2030.
Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta membangun strategi dalam eliminasi malaria
“Kami melihat dari parasit yang ada dalam tubuh manusia sehingga alat, obat, dan tenaga harus disiapkan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Obet Takage di Hotel Horison Ultima, Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan, semua unsur terkait mulai dari tingkat kelurahan, distrik, serta mitra PTFI, YPMAK, LSM diharapkan dapat berbagi pengalaman hidup terkait dengan malaria.
Menurutnya peran-peran sektor di dinas kesehatan sangat penting guna menyampaikan kepada distrik, kelurahan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam pengendalian malaria.
“Tempo Kasih Tuntas” adalah semboyan inovasi kami untuk mengendalikan masalah malaria di lingkungan sekitar kita,” katanya.
Ia menjelaskan, terkait semboyan tersebut dalam penanggulangan eliminasi malaria adalah diperiksa, diobati dan dipantau sampai tuntas.
“Jadi ketika ada gejala malaria kami periksa, ketika positif kami memberikan obat dan kami pantau sampai benar-benar negatif,” katanya.
Ia melanjutkan, strategi Dinas kesehatan lakukan ini sudah berjalan mulai dari pendataan sampai pada pelaporan.
Pihaknya mencocokkan data dengan KTP sehingga ketika pasien datang berobat di puskesmas A datanya tidak ganda di puskesmas B.
“Salah satu penyebab kasus malaria tinggi di Mimika penggandaan data,” ujarnya.
Lanjutnya, adapun sasaran utama penanganan malaria Timika adalah ibu hamil, balita dan lansia.
“Kedepannya kami akan fokus pada enam puskesmas sudah BLUD dalam melayani masyarakat secara terbuka seperti di bandara dan pasar-pasar.”
“Nanti hasilnya kami akan memberi tahu lewat WhatsApp dan kepada para kader agar selanjutnya bisa dipantau,” pungkasnya. (Lyddia Bahy)