Mimika  

Ini Tanggapan Tokoh Agama Terkait Sosialisasi Kekerasan Perempuan dan Anak Digelar DP3AP2KB

Antar Papua
Foto bersama para tokoh agama dan masyarakat. (Foto: Lyddia Bahy/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Dinas Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika gelar sosialisasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, Jumat (26/7/2024) di Hotel Horison Ultima.

Sosialisasi tersebut dihadiri para tokoh agama menghadiri sosialisasi termasuk Ketua Majelis GKI Ebenhazer, Pdt Dina Veronica.

Dina Veronica pada kesempatan itu menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh DP3AP2KB.

“Kami melihat kegiatan ini sangat positif sehingga dapat membantu tokoh agama dalam menghadapi pergumulan umat secara khusus dalam keluarga terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Dina Veronica kepada Antarpapua.com.

Baca Juga |  Tekan Stunting, DP3AP2KB Mimika Salurkan Bantuan Vitamin dan Makanan Tambahan ke Kampung Nawaripi

Sebagai hamba Tuhan Dina Veronica mencoba untuk berperan dalam tanggung jawab memberikan pemahaman kepada jemaat bagaimana cara menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga.

Pdt Dina mengajak semua jemaat agar tetap berdoa dan mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah yang dihadapi.

“Semoga kedepannya tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan perempuan,” harapnya.

Sementara Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Mimika, Mohammad Hatta mengapresiasi kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Mohammad mengatakan, kegiatan ini sangat membantu kementerian agama dalam membantu memberi pemahaman kepada para calon pengantin yang akan menjalankan bahtera rumah tangga.

Baca Juga |  Kekerasan Perempuan dan Anak di Mimika Tiap Tahun Alami Peningkatan

Sosialisasi ini lanjutnya, untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

“Salah satu penyebab hubungan tidak harmonis karena adanya kekerasan dalam rumah tangga. Sehingga kegiatan ini diharapkan mampu membantu meminimalisir kekerasan dalam rumah tangga,” ucapnya.

Ia menegaskan, istri adalah pakaian bagi suami sehingga ketika kamu melakukan kekerasan terhadap istri itu artinya melakukan kekerasan terhadap diri sendiri,” tegasnya. (Lyddia Bahy)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News