Antarpapua.com – Laporan dari firma riset Counterpoint menunjukkan bahwa penjualan ponsel di China meningkat 6,8% selama periode 20 Mei-16 Juni 2024, bertepatan dengan festival belanja 618. Data dari Counterpoint menunjukkan bahwa Huawei memimpin pasar dengan peningkatan penjualan sebesar 42,4% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh permintaan terhadap produk 5G terbarunya. Selain Huawei, penjualan merek lain seperti Xiaomi juga meningkat hampir 12,6%.
Apple, yang dalam beberapa kuartal terakhir mencatat kenaikan penjualan hingga 2,7%, masih tertinggal jauh dibandingkan Huawei. Laporan sebelumnya dari Counterpoint menyebutkan bahwa penjualan Huawei melonjak karena tingginya minat terhadap seri Mate 60 Pro, yang mendorong pertumbuhan profit Huawei hingga 56% pada kuartal pertama 2024. Bahkan, HarmonyOS telah mengungguli pangsa pasar iOS di China pada periode Januari-Maret 2024.
Strategi Huawei untuk Mengalahkan iPhone di China
Huawei semakin agresif dalam strateginya untuk menggantikan iPhone di pasar China. Setelah sukses dengan seri Mate 60, Huawei kini mengancam dominasi sistem operasi iOS dan Android. Laporan dari Bloomberg dan Yahoo Finance menyebutkan bahwa Huawei berencana menurunkan harga aplikasi berbayar (in-app purchases) di HarmonyOS, menunjukkan kepercayaan diri mereka dalam bersaing dengan iOS dan Android.
Huawei akan menetapkan harga komisi di bawah standar 30% yang diberlakukan Apple dan Google untuk pembayaran melalui toko aplikasi mereka, mencakup aplikasi, game, film, dan langganan musik. Saat ini, Huawei menggratiskan biaya aplikasi di HarmonyOS untuk menarik minat pengembang dan penerbit.
Analis Counterpoint, Ivan Lam, menyatakan bahwa kembalinya Huawei secara langsung berdampak pada Apple di segmen premium. Selain itu, permintaan pengganti untuk Apple telah menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Saham Apple Turun Lebih dari 2% di Awal Perdagangan di AS
Apple menghadapi tekanan khusus dari raksasa teknologi China seperti Huawei, yang bisnis konsumennya mengalami kebangkitan. Beberapa perusahaan smartphone China lainnya juga mencatat penurunan penjualan unit mereka dalam periode enam minggu, meskipun tidak sebesar Apple. Pengiriman smartphone Oppo turun 29% dari tahun ke tahun, sementara Vivo dan Xiaomi masing-masing mencatat penurunan 15% dan 7% menurut Counterpoint Research.
Selama enam minggu pertama tahun 2024, Huawei dan anak perusahaannya, Honor, menunjukkan kinerja terbaik. Pengiriman unit smartphone Huawei naik 64% dari tahun ke tahun dalam periode tersebut. Apple menghadapi lingkungan yang sulit di pasar utamanya, China, dengan persaingan ketat dari produsen ponsel lokal seperti Huawei yang bangkit kembali. Huawei, yang pernah menjadi pemain terbesar di pasar ponsel pintar global berdasarkan volume penjualan, kini menjadi satu-satunya penantang utama Apple di China untuk perangkat kelas atas.
Neil Shah, analis di Counterpoint Research, menyatakan bahwa Huawei berusaha memenangkan kembali pelanggan yang beralih ke iPhone beberapa tahun lalu. Meskipun Apple mengalami sedikit erosi, merek non-Apple lainnya di segmen premium juga merasakan tekanan persaingan dengan Huawei.
Pasar ponsel pintar di China dan AS bersaing ketat, dengan China menunjukkan kemajuan pesat di sektor perangkat keras ponsel. Namun, agar raksasa smartphone China benar-benar memimpin industri global, mereka harus memperkuat ekosistem mereka dan memastikan integrasi yang baik dengan sistem selain Apple atau Android.
Meskipun terdapat tantangan teknologi dari AS, perkembangan terbaru Huawei menunjukkan bahwa memimpin sektor ponsel pintar bukanlah tujuan yang mustahil. Namun, jalan menuju dominasi global masih panjang. (*/Teknologi.id-Antarpapua.com)