Timika, antarpapuanews.com – Menjelang perayaan Natal 25 Desember yang tersisa dua bulan, Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika meminta pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan untuk menambah volume penerbangan perintis ke distrik-distrik di pedalaman.
Permintaan ini disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Mimika, Sasiel Abugau kepada wartawan dikantor DPRD Mimika, Senin (28/9).
Menurut Sasiel, saat ini banyak masyarakat yang merupakan warga asli Amungme dari beberapa kampung seperti, Alama, Bela, Tsinga dan Aroanop ingin kembali ke kampung halaman masing masing untuk mempersiapkan segala sesuatunya menyambut perayaan Natal 25 Desember.
“Banyak warga kini masih berada di Timika, karena jumlahnya cukup banyak dan hendak kembali ke kampung halamannya masing-masing sehingga mereka butuh transportasi udara atau penerbangan perintis. Selama ini memang jadwalnya ada, tetapi terbatas sehingga perlu ditambah jumlah penerbangan ke distrik-distrik jauh, ” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Selain warga dari beberapa distrik jauh yang butuh tambahan penerbangan, para tokoh agama yang akan memimpin perayaan natal di gereja – gereja juga hendak kembali ke kampung untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan gereja menyongsong Natal.
“Warga dan pendeta pendeta hendak mengangkut berbagai kebutuhan dalam perayaan natal, sehingga transportasi pesawat perintis perlu ditambah sehingga sebelum perayaan natal semua sudah berada di kampung masing-masing. Ini harus menjadi atensi pemerintah daerah, agar semua masyarakat yang tinggal di pedalaman bisa merayakan dan kumpul bersama keluarga,” katanya.
Sasiel menambahkan, saat ini kebutuhan pokok warga yang ada di distrik terpencil masih sangat minim, terlebih lagi menjelang perayaan Natal sehingga perlu mendapat dukungan transportasi udara.
“Kebutuhan warga terutama kebutuhan pokok dan kebutuhan khusus perayaan natal saat ini sudah disiapkan warga, tinggal menunggu untuk dikirim ke kampung masing-masing,” ungkapnya.
Karena itu, politis PDI Perjuangan ini berharap ada respon dari pemerintah melalui Dinas Perhubungan untuk berkoordinasi dengan maskapai perintis yang ada di Timika. (mrc)
