Timika, APN – Luas Wilayah Kabupaten Mimika Provinsi Papua terus menyusut lantaran diklaim Kabupaten Tetangga.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Mimika, Hengky Amisim membenarkan hal tersebut dan mengatakan sebab penyusutan tersebut terjadi lantaran banyak wilayah yang telah diambil Kabupaten tetangga.
Hengky menyampaikan masalah tapal batas antara Pemkab Mimika dan Kabupaten tetangga sebagian besar telah diselesaikan.
“Persoalan tapal yang belum selesai sampai hari ini adalah, antara Mimika dengan Dogiyai, Deiyai dan Nduga. Kalau untuk Nduga tidak terlalu berat, Deiyai dan Dogiyai ini yang agak susah,” terang Hengky saat ditemui di wartawan di ruang kerjannya, Senin (25/10/2021).
Deiyai kata Hengky bahkan mengklaim area PT PAL merupakan wilayah Deiyai, dengan membangun kampung di sekitar area PT PAL.
Sementara Dogiyai mengklaim Kapiraya dengan membangun satu Distrik baru di Kapiraya, bahkan menurut Hengky Dogiyai juga mengklaim lapangan terbang (Lapter) yang berada di Kapiraya, dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Dogiyai.
“Kita akan turun untuk pastikan titik koordinatnya dan kita akan koordinasi dengan masyarakat sekitar,” kata Hengky.
Menurut Hengky masyarakat di Wilayah perbatasan yang mudah termakan omongan orang, menjadi salah satu penyebab Kabupaten tetangga bisa dengan mudah melakukan klaim.
Pertemuan soal tapal batas juga telah dibahas di Jayapura antara Mimika dengan Kabupaten tetangga, antara Mimika , Deiyai dan Dogiyai beberapa waktu lalu, namun pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan apapun, karena terjadi tarik ulur sehingga belum ada titik temu.
“Pertemuan yang di fasilitas Kemendagri dan Biro Pemerintahan itu terjadi tarik ulur lantaran Deiyai dan Dogiyai mengklaim berdasarkan undang-undang sedangkan Mimika juga mempertahankan berdasarkan undang-undang,” katanya.
Menurut rencana pertemuan akan kembali dilaksanakan dalam waktu dekat dengan mengundang pihak-pihak terkait
“Pertemuan tersebut biro Pemerintahan Provinsi, meminta Kabupaten yang bermasalah yang memfasilitasi pertemuan tersebut, karena mereka tidak didukung dengan anggaran dan dan kita juga belum ada anggaran, sehingga masalah itu belum ada lanjutannya,” tutupnya. (Aji)