Timika, APN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Yulius Koga mengharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan dana subsidi untuk program Pengembangan Kelembagaan Usaha Pangan Masyarakat dan Toko Tani Indonesia (TTI).
Hal itu disampaikan Yulius saat ditemui wartawan usai Opening TTI, Selasa (6/9/2022). Sebagaimana dalam visinya, TTI merupakan wadah bagi para petani, peternak dan nelayan khususnya Orang Asli Papua untuk mendistribusikan atau memasarkan hasil olahan dari masing-masing komoditas. Maka Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika diharapkan dapat terus memperhatikan dana subsidi untuk keberlangsungan program tersebut.
Semua hasil olahan dari masing-masing komoditi ini dibeli Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika dari para petani, peternak dan nelayan dengan harga normal dan dipasarkan dengan harga subsidi di Toko Tani Indonesia (TTI).
Anggaran yang digunakan Dinas Ketahanan Pangan untuk program ini bersumber dari Dana Otonomi Khusus.
“Jadi ini semua kami jual dibawah harga karena kami subsidi, jadi subsidi ini selama 4 bulan kedepan sampai Desember ini sekitar Rp500 juta, kalau dia habis dalam 2 bulan berarti 2 bulan berikutnya kami normal kembali jualnya, karena subsidi habis, jadi kadang-kadang bisa berubah harganya, tergantung subsidinya saja,” terang Yulius.
“Harapan saya hanya, untuk pemerintah daerah, kami sudah buka jalan, kami sudah kumpulkan petani-petani, kami sudah ambil hasil dari petani, saya mohon kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan dana subsidi untuk kedepan, supaya toko tani ini jalan terus, karena kalau dana subsidi putus ya dia kembali ke harga normal,” sambungnya.
Yulius menambahkan, toko tani ini dibuka untuk membantu para petani, peternak dan nelayan Orang Asli Papua (OAP) yang sering mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil kebun, ternak dan hasil-hasil laut.
Kata Yulius, hal ini juga menjadi salahsatu upaya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika untuk menekan laju inflasi yang sementara ini sedang ramai diperbincangkan, baik dari pusat sampai daerah.
Ia juga meminta masyarakat, khususnya kalangan petani, peternak dan nelayan OAP agar dapat memanfaatkan program tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Selama ini masyarakat sering mengkalim bahwa selama ini dana Otsus kita tidak rasa, ini sudah waktunya untuk kamu bisa rasakan, ini langsung turun, menyentuh ke masyarakat,” kata Yulius.
Secara khusus Yulius berpesan kepada para petani, peternak dan nelayan OAP agar tidak patah semangat dalam meningkatkan kualitas produksinya. TTI ini juga menjadi upaya Dinas Ketahanan Pangan untuk mengangkat semangat para petani, peternak dan nelayan agar terus bekerja keras.
Sementara itu, TTI sendiri akan beroperasi setiap Senin sampai Sabtu pukul 08.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT.