Timika, APN – Plt Kepala Dinas Pwternakan Drh. Sabelina meminta masyarakat cerdas dan jeli melihat warna daging untuk dikonsumsi.
“Jangan tergiur dengan harga yang murah, kalau daging segar warnanya merah, kalau warna daging sudah hitam atau hijau, itu sudah tidak baik lagi,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (26/4/2022).
Sabelina melanjutkan jika dilihat dengan seksama, bisa dilihat daging yang dijual segar atau tidak. “Daging segar itu warnanya merah, kalau warna hitam atau sudah hijau itu sudah tidak baik,” ungkapnya.
Sabelina juga menjelaskan, selain warna daging merah, elastisitas daging saat disentuh juga menentukan kesegaran daging.
“Saat menyentuh daging dan teksturnya akan kembali lagi maka daging tersebut baik. Tetapi kalau disentuh dan tidak elastis bahkan berlendir berarti sudah tercemar kuman,” terangnya.
Sabelina juga menyampaikan kepada pegadang untuk memperhatikan kualitas daging.
“Jangan hanya karena masyarakat lagi membutuhkan, jadi dijual saja. Bukan berarti yang sudah tidak layak, yang sudah berubah warna, berubah aroma itu tetap di jual. Di pajang bagus tapi di frezer tidak bagus namun tetap jual. Jadi konsumen harus pintar dalam memilih daging yang bagus agar tidak dirugikan,” tegasnya.
Tim Disnakeswan pun kata Sabelina menemukan sejumlah pedagang yang memperjualbelikan pangan berbahan daging hewan yang tak layak konsumsi saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa tempat penjualan daging yanga di beberapa lokasi berbeda, Selasa (26/4) pagi tadi.
Pada Sidak tersebut Disnak membagi dalam 4 tim yakni, tim 1 yang di Pasar Sentral (lapak dalam pasar), deretan kios daging Jalan Hasanuddin, toko Rasya (sebelah SPBU Hasanudin).
Sedangkan, tim 2 berada di Gelael signature, Kings mart (Timika mall), toko fresh, toko daging Rezky Fresh, kios daging Alif Fresh.
Sementara, tim 3 berada di Pasar Lama, toko Frozen Jalan Bougenville, Toko Dandi Putra 1 Jalan Ki Hajar Dewantara, Toko Dandi Putra 2 Jalan Pendidikan dan tim 4 di Pasar SP2, kios daging sekitaran SP2 dan SP3 dan Diana supermarket.
Sidak dilakukan ini, kata Sabelina untuk memastikan daging yang dijual dalam kondisi baik, sehat dan aman di konsumsi oleh masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Dari hasil sidak di beberapa tempat tim Disnak & Keswan menemukan ada beberapa daging sudah tidak layak konsumsi. Sehingga Tim mengambil daging – daging tersebut untuk di sita.
“Ada beberapa daging yang kami sita kurang lebih 9,46 kg. Dan kami juga sudah beri arahan kepada pedagang agar dapat menjual daging yang layak konsumsi untuk masyarakat,” tuturnya.
Adapun, daging yang disita oleh tim diantaranya, daging ayam olahan berupa daging panggang siap saji dua bungkus dengan berat 1,2 kg di kios daging Alif Fresh Jalan Belibis, daging ayam berat 4,7 kilogram di Pasar Sentral pedagang Irwan, daging ayam berat 0,8 kilogram di toko Cahaya Maros, daging ayam, ceker dan hati berat 2,260 kilogram pedagang Waanani di lapak Pasar SP2.
“Selain itu, tim juga temukan daging sapi dan ikan disatukan dalam show case, sehingga tim menyarankan kepada penjual daging agar dipisahkan antara daging sapi, ayam dan ikan,” tutupnya.