Timika, APN – Karantina Pertanian Kelas I Timika menggelar apel siaga Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Ketahanan Pangan. Apel siaga tersebut diselenggarakan di Kantor Karantina Mimika, Rabu (7/9/2022).
Apel siaga dilakukan bersama Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perhubungan, Jajaran TNI Polri, Basarnas, Bea Cukai dan Karantina Pertanian Kelas I Timika. Apel ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Bambang M.M.
Bambang dalam dalam arahannya mengatakan, apel siaga dilakukan untuk mencegah masuknya PMK serta Ketahanan Pangan di Kabupaten Mimika. Apel Siaga tersebut berlangsung secara nasional dan dilaksanakan di setiap daerah.
“Ini sangat luar biasa dengan banyak capaian-capaian dari hasil kerja kita yang semestinya tidak semata-mata sebagai prestasi kerja kementerian pertanian dan dukungan ditingkat pusat itu tidak ada artinya kalau tidak didukung dengan kerja-kerja di seluruh daerah. Karantina tidak kerja sendiri, ada mitra-mitra kita untuk mengawal masuk dan keluarnya hewan organisme penyakit tumbuhan,” ujarnya.
Bambang mengatakan, beberapa tahun belakangan, Kementerian Pertanian telah mencapai progres pencapaian dibidang pertanian yang luar biasa, ekspor terus mengalami peningkatan, yang mana ditahun 2019 mencapai 390 Trilliun, kemudian tahun 2020 meningkat menjadi 450 Triliun, tahun 2021 meningkat menjadi Rp 625 Triliun.
Bambang melanjutkan, capaian pendapatan petani yang meningkat diukur dengan nilai kesejahteraan, dan nilai keberhasilan usaha petani dan berbagai capaian lain.
“Kita targetkan ditahun 2023, kita bisa mencapai swasembada jagung, sudah beberapa tahun ini kita terus bekerja keras secara bertahap mengejar capaian produksi dan produktivitas mutu untuk meningkatkan ekspor kita, secara khusus target kita gerakan tiga kali lipat ekspor,”
Bambang mengatakan, peran Kabupaten Mimika tidak kecil, dan memiliki potensi sumber daya yang luar biasa, keterbatasan lahan dipulau Jawa, pasar besar disana, menantikan produk-produk pertanian dari Mimika.
Ia meminta agar para petani di Mimika lebih produktif dalam meningkatkan produksinya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Karena potensi SDA yang suatu-waktu akan habis, ketika tambang habis dan daerah tidak siap dengan kekuatan dengan sumber daya yang berkelanjutan dalam bidang pertanian maka tentu akan berhadapan dengan kelaparan yang akan menghadang dikemudian hari.
“Jauh sebelum itu kita harus siap untuk melakukan gerakan-gerakan pengembangan pertanian,” ujarnya.
Bambang juga menyampaikan, kedepan akan ada tantangan yang lebih besar yaitu krisis iklim, krisis pangan, kondisi ini kedepan tidak biasa-biasa saja, mungkin akan kekeringan ataupun akan sebaliknya.
Melalui apel siaga tersebut, Bambang menegaskan agar peran karantina adalah menjaga agar Mimika tidak terkontaminasi serta bebas dari peluang masuknya hama penyakit dan organisme pengganggu tumbuhan.
Sementara itu, apel siaga tersebut juga dirangkaikan dengan simulasi penyemprotan desinfektan terhadap hewan ternak dan beserta jalur masuk dan alat pengangkutnya.
Apel Siaga ini juga dihadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, serta sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Daerah Setda Mimika, Willem Naa.