Kapolda Jatim Beberkan Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Antar Papua
Kericuhan seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Tragedi Kanjuruhan ini menewaskan sekurangnya 127 suporter (Foto: Twitter/@TogiSihombing)

Malang, APN – Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta membeberkan aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata pada tragedi Kanjuruhan pascapertandingan antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Kapolda Jatim menjelaskan, kejadian itu berawal dari rasa kekecewaan penonton kepada klub mereka yang tidak pernah kalah, tetapi saat melawan Persebaya Surabaya justru kalah dalam pertandingan.

“Pertandingan tidak ada permasalahan, justru permasalahan terjadi kekecewaan penonton tim mereka tidak pernah kalah, tetapi kalah. Rasa kekecewaan yang menggerakkan penonton turun melampiaskan. Oleh karena itu untuk pengamanan, pencegahan dan pengalihan agar mereka tidak masuk ke lapangan. Dalam prosesnya melakukan upaya pencegahan sampai gas air mata. Sudah mulai menyerang petugas, merusak mobil, mereka keluar di pintu, pintu 12 terjadi penumpuk,” kata Kapolda di Malang, Minggu (2/10/2022).

Karena terjadi penumpukan, kata dia, maka suporter kekurangan oksigen akibat gas air mata. Namun tim medis melakukan upaya penolongan di dalam stadion dan evakuasi ke beberapa rumah sakit.

Ia menegaskan, gas air mata terpaksa dikeluarkan setelah sebelumnya ada imbauan agar suporter tidak turun ke lapangan. Namun, suporter tetap ke lapangan yang dinilai membahayakan pemain dan ofisial Persebaya dan Arema FC.

“Sudah terlihat di video suporter atau penonton yang tidak puas turun dan itu membahayakan pemain dan ofisial Persebaya, Arema. Sudah dihalau beberapa kali supaya tidak turun, sampai dilakukan pengamanan. Selama ini komunikasi yang dilaksanakan polres dan jajaran berjalan baik,” kata dia.

Pihaknya menyesalkan kejadian ini dan prihatin. Namun ia menjelaskan sebelum pertandingan Polri beserta penyelenggara sudah melaksanakan rapat beberapa kali sehingga pertandingan ini disepakati hanya oleh suporter Arema FC, sehingga tidak ada yang dari Persebaya. “Untuk (suporter) Persebaya nobar dari tempat di Surabaya,” kata dia.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: Abi/**Editor: Sani