Timika, APN – Kasus malaria di wilayah pelayanan Puskesmas Kaokonao dalam beberapa bulan terakhir diinformasikan mulai menurun.
Kepala Puskesmas (Kapus) Kaokonao Distrik Mimika Barat, Muhammad Muri mengatakan menurunnya kasus malaria di wilayah Kota Tua di Mimika itu disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan juga kepatuhan dalam mengkonsumsi obat.
Ia menambahkan, guna menambah pemahaman pihaknya beberapa waktu lalu bekerjasama dengan United Nations Children’s Fund (Unicef) melaksanakan workshop tentang malaria.
“Selain dari Unicef ada juga dari Kementerian Kesehatan yang selama 5 hari melaksanakan workshop dan dalam workshop itu diberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat juga petugas kesehatan terkait lingkungan dan perilaku masyarakat dalam menekan malaria,” terangnya saat ditemui Wartawan di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (22/03).
Terkait dengan kasus yang terjadi, Muri menjelaskan pada Agustus hingga September 2020 angka malaria sempat meningkat, tetapi saat ini (Maret 2021) angka kasus malaria sudah mengalami penurunan.
“Biasanya dalam satu bulan penemuan kasus baru malaria mencapai 80 kasus, tetapi sekarang hanya 30 kasus saja,” jelasnya.
Ditanya terkait apakah ada rencana untuk menggunakan penyemprotan insektisida maupun fogging, Muri mengaku belum dilakukan karena terjadinya pergantian Penangung Jawab (PJ.) Malaria.
“Kemarin sudah akan dilakukan, setelah kita lakukan koordinasi dengan PJ. Malaria tetapi karena pergantian, akhirnya program penyemprotan itu harus direncanakan mulai dari awal lagi,” ucapnya.
Sementara terkait dengan cakupan dan capaian pelayanan malaria di wilayah pelayanan Puskesmas Kaokonao pada tahun 2020, Muri mengklaim sudah mencapai target.
Menurut rencananya, kata Muri, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melalui Puskesmas akan mengadakan lagi kelambu untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai upaya agar kasus malaria terus menurun khususnya di Wilayah Puskesmas Kaokonao. (Aji-Cr01)