Kasus Malaria Tropika Meningkat di Distrik Mimika Timur Jauh

Antar Papua

Timika, antarpapuanews.com – Kasus malaria tropika di Distrik Mimika Timur Jauh semakin meningkat, terkhusus di dua kampung yaitu kampung Mawita dan Kampung Panamo.

“Beberapa waktu yang lalu, kami sudah melakukan sebuah langkah untuk menangani kasus malaria ini, yaitu mulai dari tanggal (6/11) dikatakan bahwa hasil koordinasi dan kerjasama dari teman-teman kemitraan pesisir yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan untuk pencegahan kasus malaria ini,” jelas Yulius Katagame, selaku Kepala Distrik Mimika Timur Jauh, saat ditemui wartawan seusai mengikuti pertemuan Rencana Aksi Daerah II (RAD II) dalam Rangka Penurunan Stunting di Hotel Horison Jl. Hasanuddin, Senin (16/11).

Distrik Mimika Timur Jauh selalu melakukan pembersihan lingkungan tempat tinggal masyarakat dua kampung tersebut, dan melakukan survei dimana menjadi sarang jentik-jentik nyamuk, survei pengambilan darah, dan juga penanganan pemberian obat.

Baca Juga |  Pembayaran Lahan 30 Hektare, Tunggu Tim Appraisal

“Obat yang diberikan kepada pasien yang terdampak malaria ini tidak diberikan langsung kepada pasien, tetapi petugas medis serta relawan yang langsung turun tangan untuk memberikan obat ke rumah-rumah pasien untuk diminum sesuai dosisnya, karena kebanyakan pasien kalau obat itu diberikan kepada mereka, maka mereka tidak tuntas dalam minum obat tersebut,” jelasnya.

Kasus malaria yang paling dominan adalah malaria tropika sesuai hasil survei, dan faktor dari malaria tropika tertinggi yaitu disebabkan bukan hanya gigitan nyamuk tetapi ada faktor lain yaitu genangan air, sedangkan daerah Distrik Mimika Timur Jauh merupakan rawa-rawa.

Baca Juga |  Timika Musim Penghujan, Waspada Ancaman Banjir

“Masyarakat di sana pada dasarnya mengkonsumsi air kali dan air hujan, dikarenakan mesin penyulingan air bersih rusak sudah tiga tahun. Yang berikutnya adalah faktor sanitasi dan juga tempat tinggal yang kurang memadai, karena di sana dalam satu rumah dihuni oleh 3-4 kepala keluarga. Itu juga menjadi salah satu penyebab kasus malaria, ketika satu orang yang kena malaria maka secara otomatis yang lain akan mengikutinya atau kena malaria,” tutupnya. (Aniz)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News