Timika, APN – Kabupaten Mimika tetap akan mengikuti instruksi Kementerian Dalam Negeri berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, kendati kasus covid-19 sudah jauh menurun.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 pada perayaan hari raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Pemerintah Kabupaten Mimika tetap mengikuti instruksi Mendagri nomor 62 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat natal tahun 2021 dan tahun baru 2022,” katanya saat ditemui wartawan di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (29/11/2021).
John menambahkan menurut peraturan tersebut pada perayaan natal tahun 2021 rumah ibadah dibatasi 50 persen sedangkan malam tahun baru tidak ada perayaan atau pawai.
Selaim itu instruksi Mendagri ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD juga dilarang mengambil cuti keluar daerah.
“Boleh mengambil cuti tapi hanya untuk dalam daerah saja bukan untuk keluar daerah. di Pemda Kita akan tekankan kepada para pimpinan OPD agar tidak memberikan cuti kepada ASN yang ingin mengambil cuti, kecuali kepada mereka yang memang punya urusan yang urgent,” terang John.
Sementara terkait penerapan penerbangan masuk Timika tetap menggunakan Antigen.
“Kalau keluar daerah yah tergantung permintaan daerah tujuan, kalaupun daerah tujuan hanya mengharuskan antigen yah berarti antigen saja tapi kalau mengharuskan PCR yang berarti PCR, tapi masuk Timika cukup dengan antigen,” katanya.
Ditanya soal apakah akan dilakukan penyekatan Wabup mengaku kemungkinan tidak, hanya saja jam aktifitas dibatasi hingga pukul 22.00 WIT.
Disamping itu Wabup mengungkapkan, kasus Covid-19 di Mimika tersisa 13 kasus aktif
“Perkembangan kasus Covid-19 di Mimika sangat rendah dalam seminggu perkembangan kasus hanya 1 pasien,” ungkapnya.
Ia mengaku vaksinasi sangat membantu penurunan kasus tersebut, yang justru saat ini sedang mengalami penurunan capaian.
“Saya melihat vaksin ini sangat membantu menurunkan penyebaran Covid-19, hanya saja kita sesalkan vaksinasi sekarang berkurang dan paling tinggi 150 perhari, dulu satu hari seribu lebih, tapi kita akan evaluasi kembali mengapa hal ini sampai terjadi,” tutupnya. (Aji)