Timika, APN – Pembakaran sampah diduga jadi penyebab kebakaran 10 rumah petakan di area pemukiman padat penduduk, di Jalan Seroja, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (6/3/2023). Api dari pembakaran sampah diduga menjalar ke salah satu bangunan terbuat dari kayu dan tripleks.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Ibu Haniba (44), warga sekitar mengetahui terjadi kebakaran setelah mendengar teriakan kebakaran dari warga.
Haniba mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran ini lantaran terburu-buru menyelamatkan benda-benda berharga dari dalam rumahnya.
“Saya baru pulang, tiba-tiba ada ibu berteriak mengatakan ada kebakaran. Kami kaget,” kata Haniba kepada wartawan di lokasi.
Haniba menyebut bangunan terbakar merupakan bangunan petakan berlantai dua. Namun beberapa petak saja ditempati, yang lainnya kosong.
Keterangan saksi lainnya, Salma (34) yang rumahnya berada tepat di depan bangunan terbakar mengungkapkan, dirinya baru mengetahui terjadi kebakaran setelah mendengar teriakan salah satu ibu.
Warga lainnya bernama Dorkas Adadikam mengatakan, seluruh penghuni rumah sedang tidak berada ditempat, lantaran sejak pukul 05:00 WIT sudah berangkat kerja.
“Tadi saya kira ada bakar sampah, pas saya lihat api mulai membesar,” kata Ibu Dorkas.
Menurut Dorkas, beberapa saksi lainnya membantah jika ada warga membakar sampah.
“Tapi tadi ada yang bilang bakar ikan, saya kurang tahu pastinya, kejadian sekitar jam 12.00 WIT, kemudian pada pukul 12.30 WIT api sudah merambat,” ungkapnya.
Ditanya siapa yang membakar sampah karena penghuni rumah sedang keluar, Dorkas mengaku tidak mengetahui secara pasti.
Sedangjan korban kebakaran, La Daeri mengungkapkan, akibat kebakaran tersebut, tiga unit sepeda motor juga ikut terbakar, salah satunya motor miliknya.
“Tadi saya lagi tidur tiba-tiba kaget ada berteriak kalau kebakaran, kebetulan saya tinggalnya di salah satu rumah (petakan) di atas,” katanya.
Sedangkan soal bakar ikan atau sampah, La Daeri mengaku dirinya memang membakar ikan, namun ia telah memastikan seluruh api dan bara sudah dipadamkan.
“Saya bakar ikan itu sekitar pukul 09.00 WIT, kemudian tadi saya dengar juga ada ibu yang tegur anak-anak mainan api, belum tahu juga yah,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan sedikitnya ada 4 bangunan terbakar terdiri dari 10 rumah petak.
Sementara Komandan Regu Pemadam Kebarakan BPBD Mimika, Peter Sahetapy, mengaku pihaknya cukup kesulitan melakukan pemadaman api lantaran setiap regu tidak memiliki alat komunikasi berupa radio genggam (HT).
“Penanganan sudah maksimal, tetapi terputus dengan komunikasi untuk suplai air,” ungkapnya.
Diketahui pemadam kebakaran mengerahkan 3 unit armada. Di lokasi tersebut kerap terjadi kebakaran karena lokasi rumah penduduk yang sempit.