Kelurahan Wonosari Jaya Gelar Kegiatan Pelayanan Pendidikan dan Kebudayaan

Antar Papua

Timika, antarpapuanews.com – Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika Drs. Manto Ginting, M.Si, memaparkan materi tentang pelayanan pendidikan dan kebudayaan di Kelurahan Wonosari Jaya Distrik Wania, materi-materi yang disampaikan lebih mengarah kepada peran Orang tua untuk mendukung pendidikan.

“Kedepan ini, mereka diharapkan ada dukungan untuk menyetujui atau mengijinkan, kalau sekiranya diperbolehkan tatap muka di tahun ajaran 2020-2021 semester genap,” ujarnya saat ditemui Wartawan seusai kegiatan di Aula Kantor Lurah Wonosari Jaya, Kamis (10/12).

Lanjut Ginting bahwa suasana sekarang seperti itu, tetapi mereka punya persyaratan yaitu lolos daftar periksa, artinya bahwa Pemda sudah mengizinkan, yang kedua tentang syarat-syarat protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M) dan diizinkan oleh orang tua wali bahwa anak-anak boleh tatap muka di sekolah.

Dalam pelayanan tatap muka, tentu akan menggunakan dua sesi, yakni jika jumlah murid dalam satu kelas sekitar 30 orang maka akan dibagi 15 orang untuk sesi pertama dan 15 orang sesi kedua, waktunya juga dibatasi dan lebih mengarah ke topik-topik yang belum dimengerti.

Saat pemaparan materi tentang pendidikan dan kebudayaan, salah satu peserta menitipkan pesan kepada Dinas Pendidikan, “kami sangat berterima kasih atas kebijakan yang dibuat ini, dan satu yang diharapkan bahwa ketika sekolah-sekolah dibuka nanti, tolong kantin-kantin di sekolah untuk sementara waktu jangan dibuka dulu.”

Kepala Kelurahan Wonosari Jaya Distrik Wania Kabupaten Mimika Amir Gredenggo, SE menyampaikan bahwa terkait dengan kegiatan pendidikan dan kebudayaan, salah satu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan anak sekolah akan bertatap muka nanti minimal dua atau tiga jam.

“Tentu hal ini kami sebagai Pemerintah Daerah yaitu Lurah dan Distrik kami ikut bertanggung jawab atas kebijakan yang baik ini,” jelasnya.

“Kita berbicara pendidikan tidak seperti kita pergi latihan bola, kalau tidak ada pelatih kita bisa stel, tetapi kita bicara tentang pendidikan, kalau kita orang tua stel di rumah tetap anak-anak tidak akan dengar,” cetusnya.

Lanjutnya bahwa saya lebih senang ketika anak-anak ini distel di sekolah dalam arti tatap muka dengan para guru, walaupun 1 atau 2 jam saja, tetapi tentu kita semua tahu pasti anak-anak akan menjadi baik ketika mendapatkan pelajaran.

Ketika sekolah-sekolah ini dibuka, lebih terkhusus pada wilayah kerja Kelurahan Wonosari Jaya Distrik Wania, artinya bahwa para guru akan bertatap muka dengan anak murid, dan yang diharapkan bahwa tetap mengikuti protokol kesehatan demi mencegah covid-19 dengan cara mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, juga kantin-kantin di sekolah diharapkan untuk sementara jangan dulu dibuka, karena salah satu penyebab yang menimbulkan kerumunan. (APN2)