Timika, APN – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mulai memberikan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua bagi tenaga kesehatan.
Berdasarkan keterangan tertulis dari kemenkes.go.id pada Jumat (29/7/2022) Kemenkes akan mulai memberikan vaksinasi COVID-19 booster ke-2 pada Jumat (29/7). Penerima vaksinasi booster ke-2 itu difokuskan bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan berjumlah 1,9 juta orang.
Pemberian vaksinasi tersebut dilakukan berdasarkan perkembangan kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menunjukkan bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan kembali kasus COVID-19 di Indonesia. Selain itu karena adanya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) berdasarkan surat nomor ITAGI/SR/11/2022 tanggal 27 Juni 2022.
Kementerian Kesehatan RI pun melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 bagi SDM Kesehatan.
Sementara itu ketika dikonfirmasi oleh antarpapuanews.com Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
“Program ini kalau memang diintruksikan dan dilaksanakan oleh Kemenkes ada baiknya juga dan kami (Dinkes Mimika) mendukung program pemerintah pusat tersebut dan itu kewajiban kami di daerah,” katanya saat dihubungi antarpapuanews.com melalui telepon pada Jumat (29/7/2022).
Capaian vaksinasi khusus tenaga kesehatan di Kabupaten Mimika sudah mencapai 99 persen.
“Seluruh tenaga kesehatan sudah divaksin baik dosis 1, 2, dan 3,” ungkapnya.
Target tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin booster dosis kedua nantinya sekitar 3000 tenaga kesehatan.
Rey menambahkan vaksinasi booster kedua nantinya akan difokuskan pada tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah yang rentan akan penularan seperti di wilayah kota.
“Kami pikir kami tetap konsen pada wilayah-wilayah yang rentan termasuk kelompoknya rentan, seperti kita tahu di distrik Mimika Baru, Timur dan Kuala Kencana, jadi Distrik dalam kota dan sekitarnya itu (menjadi fokus) karena tingkat mobilitas dan interaksi masyarakat yang tinggi, kemudian distrik tersebut juga memiliki populasi (penduduk) terpadat,” imbuhnya.