Timika, Antarpapua com – Sengketa tanah di Dermaga Paomako masih juga belum terselesaikan sampai sekarang. Hal itu menjadi salah satu alasan terhambatnya pembangunan pelabuhan tersebut.
Kepala PT Pelni Cabang Timika, Rahmansyah Chaidir mengatakan, perbaikan pelabuhan sudah berkali-kali disampaikan ke Syahbandar, lalu dari Syahbandar sampaikan ke Kementerian Perhubungan.
“Terus Kementerian tanya, itu status tanah bagaimana? Tetap juga, tidak ada yang bisa bergerak karena sengketa dengan mafia tanah,” ujar Rahmansyah saat dijumpai di kantornya, Senin (25/03/2024).
Menurut Rahmansyah, Pelabuhan Paomako masih belum layak jika dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan di daerah lain. Tidak tersedia ruang tunggu penumpang, tidak ada parkir kendaraan masuk keluar, depo kontainer terlalu sempit.
Dia juga menyampaikan betapa berbedanya pembangunan bandara dengan pelabuhan.
“Khusus di Timika, keadaan pelabuhan miris sekali. Sudah berapa puluh tahun, tapi tidak ada perkembangan apa-apa. Berbeda dengan pembangunan bandara, padahal pelabuhan itu adalah pusat perekonomian,” ucapnya.
Rahmansyah mengatakan, kalau dari Kementrian sudah siapkan dana. Hanya saja Pemerintah Daerah setempat masih terlalu lambat untuk menyelesaikan sengketa tanah yang merupakan tanah negara. Selama ini, yang sering terjadi adalah ketika ditanya ke satu pihak, dilempar ke pihak lain. Begitu terus-menerus.
“Pemda juga kalau sudah bagaimana bisa hibah. Ini kan tanah air milik negara. Masa negara tidak bisa ambil alih? Kan bisa dihibahkan, biar pembangunan jalan, asal tidak kacau. Kalau pemerintah benar-benar mau gelontorkan dana berapa triliun, gali itu Paomako depan pelabuhan itu, supaya kapal besar bisa masuk,” tambahnya.