Kerokan: Teknik Tradisional yang Membantu Mengatasi Berbagai Keluhan Kesehatan

Antar Papua
(Foto : Internet)

Antarpapua.com – Kerokan, atau yang dikenal dengan nama gua sha di Cina, merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional yang sudah digunakan sejak lama di Indonesia dan Asia. Teknik ini melibatkan penggoresan kulit dengan menggunakan alat, yang di Indonesia umumnya menggunakan koin. Meskipun sering dianggap sebagai cara untuk mengatasi “masuk angin,” kerokan ternyata memiliki manfaat lebih jauh yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Bagaimana Kerokan Bekerja?

Proses kerokan bertujuan untuk merangsang sirkulasi darah di area yang digores, dengan cara merangsang jaringan lunak dan memperlancar peredaran darah. Pada dasarnya, kerokan dianggap dapat memecah energi statis yang menyebabkan peradangan (dalam tradisi Tiongkok disebut chi), sehingga mempercepat pemulihan dan meredakan nyeri.

Teknik ini sering diterapkan pada bagian tubuh yang rawan nyeri, seperti punggung, leher, bokong, lengan, dan betis. Meskipun tekanan yang diberikan pada kulit bisa ringan, intensitasnya dapat disesuaikan dengan kemampuan seseorang untuk menahan rasa sakit.

Manfaat Kerokan untuk Kesehatan

Kerokan tidak hanya efektif untuk mengatasi “masuk angin”, tetapi juga memiliki banyak manfaat lain yang telah dibuktikan oleh sejumlah studi. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa merasakan manfaat dari terapi ini:

  1. Nyeri Kepala Migrain
    Penelitian menunjukkan bahwa kerokan bisa mengurangi gejala migrain. Salah satunya, sebuah studi mengungkapkan bahwa wanita berusia 72 tahun yang mengalami nyeri kepala kronis merasa gejalanya membaik setelah menjalani terapi kerokan selama dua minggu. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efek kerokan pada migrain secara lebih luas.
  2. Nyeri Leher
    Sebuah studi menunjukkan bahwa terapi kerokan lebih efektif dalam mengurangi nyeri leher dibandingkan dengan terapi pemanas biasa. Kelompok yang menerima terapi kerokan melaporkan rasa nyeri yang lebih ringan setelah satu minggu dibandingkan dengan kelompok yang hanya menggunakan bantal pemanas.
  3. Perimenopause
    Wanita yang mengalami gejala perimenopause, seperti insomnia, kecemasan, hot flush, dan rasa lelah berlebihan, dapat merasakan penurunan keluhan setelah menjalani terapi kerokan secara rutin. Hanya dengan sesi 15 menit per minggu, mereka melaporkan perbaikan dalam kondisi fisik dan emosional mereka.
  4. Hepatitis B
    Pada pasien dengan hepatitis B yang mengalami peningkatan enzim hati (penanda peradangan hati), terapi kerokan terbukti membantu menurunkan kadar enzim hati dalam waktu dua hari. Hal ini menunjukkan potensi kerokan dalam mengurangi peradangan organ hati, meskipun lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk memastikannya.
  5. Sindrom Tourette
    Kombinasi kerokan dengan terapi lain seperti akupunktur dan herbal dapat mengurangi gejala Sindrom Tourette hingga 70%. Namun, hasil ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efektivitasnya secara lebih mendalam.

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Meski teknik kerokan relatif aman, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Goresan pada kulit bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil, yang mengakibatkan memar. Jika Anda mengalami perdarahan saat kerokan, ada risiko terjadinya infeksi yang dapat menular melalui luka. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa alat yang digunakan bersih sebelum dan sesudah digunakan.

Kerokan juga tidak disarankan untuk mereka yang baru saja menjalani operasi dalam enam minggu terakhir, atau bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah dan memiliki gangguan pembekuan darah.

Tips Kerokan yang Aman

Untuk memastikan terapi kerokan berjalan dengan aman, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Pastikan alat kerokan bersih, minimal dicuci dengan sabun dan air mengalir sebelum digunakan.
  • Gunakan minyak atau losion untuk mempermudah penggoresan dan mengurangi risiko cedera.
  • Jaga tekanan agar tidak terlalu keras, dan pastikan bahwa rasa sakit yang ditimbulkan tidak berlebihan.
  • Hindari kerokan jika Anda baru saja menjalani operasi dalam enam minggu terakhir, memiliki gangguan pembekuan darah, atau mengonsumsi obat pengencer darah.

Dengan mengikuti pedoman ini, kerokan dapat dilakukan dengan aman dan efektif untuk meredakan berbagai gejala penyakit dan meningkatkan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Kerokan adalah terapi tradisional yang sederhana namun bermanfaat, tidak hanya untuk mengatasi masuk angin tetapi juga untuk mengurangi berbagai jenis nyeri dan peradangan. Meski terbukti memberi manfaat pada sejumlah kondisi medis, penting untuk melakukan terapi ini dengan hati-hati dan memperhatikan keadaan kesehatan pribadi agar tidak menimbulkan efek samping. Sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memulai terapi kerokan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.(klikdokter.com/Antarpapua)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News