HEALTH  

Ketahui Berbagai Efek Sinar Matahari bagi Tubuh

Antar Papua
(Foto: Internet)

Antarpapua.com – Efek sinar matahari bagi tubuh sangatlah beragam. Di satu sisi, matahari dikenal sebagai sumber alami vitamin E yang baik untuk kesehatan kulit. Di sisi lain, paparan sinar matahari berlebih juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Banyak orang kerap menjauhi sinar matahari karena berbagai alasan, mulai dari tidak mau kepanasan, takut muncul flek hitam di kulit atau membuat kulit kusam, hingga mencegah penuaan dini. 

Padahal, sinar matahari tidak perlu dijauhi sepenuhnya. Hal ini karena efek sinar matahari, terutama sinar matahari pagi, sangatlah penting bagi kesehatan tubuh. 

Lagi pula, efek buruk sinar matahari biasanya baru muncul ketika Anda terlalu sering terpapar sinar matahari atau sering beraktivitas di bawah terik matahari dalam jangka panjang. 

Efek Positif Sinar Matahari bagi Tubuh 

Ditinjau dari sisi medis, pancaran sinar matahari memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut ini adalah di antaranya:   

Merangsang produksi vitamin D

Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar matahari tidak selalu berbahaya. Sinar matahari diketahui dapat merangsang produksi vitamin D yang merupakan nutrisi penting bagi kesehatan, terutama untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang.

Vitamin D juga diketahui penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari risiko terkena penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

Untuk mendapatkan efek sinar matahari tersebut, Anda disarankan untuk berjemur pada pukul 9.00–10.00 pagi atau setelah pukul 16.00 sore, selama 15–20 menit. Berjemurlah sebanyak 3 kali seminggu dan jangan lupa untuk memakai tabir surya dengan SPF minimal 35.

Mendukung pengobatan beberapa penyakit

Berikut ini adalah beberapa macam penyakit yang bisa dicegah atau mungkin diobati dengan sinar matahari:

1. Rakitis

Penyakit ini menyebabkan tulang anak melunak karena tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Penyakit rakitis sering kali terjadi karena kekurangan vitamin D. Dengan bantuan paparan radiasi sinar UV dari sinar matahari, tubuh dapat merangsang vitamin D secara alami, sehingga penyakit rakitis pun dapat dicegah. 

Baca Juga |  5 Cara Mengatasi Perut Kembung yang Ampuh

2. Vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit kulit yang membuat warna kulit menjadi belang karena kurangnya pigmen kulit atau melanin. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa ditangani agar tidak menjadi semakin parah. Untuk menangani vitiligo, dokter dapat memberikan obat-obatan dan terapi sinar UV.

3. Psoriasis

Penyakit ini merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Psoriasis dapat membuat kulit menjadi bersisik, kering, dan mudah mengelupas. Orang yang memiliki psoriasis juga biasanya akan mudah berketombe dan mengalami gatal-gatal.

Psoriasis belum bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi pengobatan psoriasis dapat mengurangi gejala dan mencegah psoriasis agar tidak semakin parah. Penyakit ini bisa diobati dengan obat-obatan dan terapi sinar UV. 

4. Lupus vulgaris

Penyakit ini juga disebut tuberkulosis kulit. Lupus vulgaris bisa menghasilkan borok besar pada wajah dan leher. Penyakit ini biasanya diobati dengan obat antituberkulosis dan terapi sinar ultraviolet B atau UVB.

5. Penyakit kuning pada bayi

Tak hanya baik untuk orang dewasa, sinar matahari juga baik untuk anak-anak dan bayi. Sinar matahari diketahui dapat mengatasi penyakit kuning pada bayi.

Namun, saat hendak menjemur bayi, jangan lupa untuk memakaikan topi dan pakaian yang dapat melindungi tubuhnya, serta hindari berjemur terlalu lama. Batasi waktu berjemur hingga tidak lebih dari 10–15 menit. 

Untuk bayi berusia di atas 6 bulan, Anda bisa memberikan tabir surya khusus anak saat hendak menjemurnya.

Efek Negatif Sinar Matahari bagi Tubuh

Di balik manfaatnya, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan, seperti:

1. Kulit terbakar

Kulit bisa terbakar atau mengalami sunburn apabila terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, biasanya ketika berjemur hingga lebih dari 15–30 menit. 

Baca Juga |  Bahaya Self-Diagnosis yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Untuk mencegah terjadinya efek buruk sinar matahari yang satu ini, Anda perlu menggunakan tabir surya dengan SPF 35 atau lebih sesuai dengan jenis dan kondisi kulit, serta memakai penutup kepala dan pakaian yang menutupi seluruh permukaan tubuh.

2. Penuaan dini kulit

Tak hanya membakar kulit, kebiasaan terlalu sering berjemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit. Hal ini bisa membuat kulit tampak kering dan kusam, serta muncul keriput dan bintik atau noda kehitaman. Tak hanya di kulit, paparan sinar matahari berlebihan juga bisa menjadi penyebab bibir kering.

3. Cedera mata

Terlalu lama berada di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan cedera pada mata. Hal ini dikarenakan sinar UV pada sinar matahari dapat merusak kornea mata, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi buram. 

Paparan sinar matahari berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai gangguan mata lainnya, seperti katarak, degenerasi makula, dan kanker mata melanoma.

4. Kanker kulit

Efek sinar matahari yang berbahaya lainnya adalah menyebabkan kanker kulit. Ketika kulit terpapar sinar matahari berlebihan, sel-sel kulit akan cepat rusak. Dalam jangka panjang, sel-sel kulit yang sering terpapar sinar matahari juga berpotensi berubah menjadi sel kanker yang berbahaya.

Efek ini lebih berisiko terjadi pada orang yang sering berjemur di bawah terik matahari tanpa menggunakan tabir surya. Sinar matahari dalam jumlah yang tepat menyimpan berbagai manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Namun, jika paparannya berlebihan, sinar matahari juga bisa memberikan efek yang berbahaya.

(*alodokter.com/Antarpapua.com)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News