Timika, antarpapuanews.com – Petani di Kabupaten Mimika diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mimika Rakam Suntoro, Kamis (24/9) mengatakan saat ini petani di Kabupaten Mimika masih banyak yang menggunakan pupuk kimia.
Menurut Rakam, hal tersebut harus mulai dikurangi, karena efek dari pupuk kimia yang dapat merusak kesuburan tanah.
“Petani di Mimika masih mau yang instan, padahal penggunaan pupuk organik yang dibuat sendiri, dapat menekan biaya produksi,” tegasnya.
Lanjutnya, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan berakibat kurangnya humus dalam tanah sehingga petani harus mencari lahan baru lagi untuk bercocok tanam.
“Kalau memakai banyak pupuk kimia, tanahnya itu tidak ada humusnya atau sedikit sekali, jika jangka panjang petani harus mencari lahan baru? dan pastinya biaya produksi bertambah karena harus mencari lahan baru,” tandasnya.
Ia berharap petani di Mimika dapat dengan bijak menggunakan pupuk kimia demi menjaga kualitas lahan serta kualitas tanaman pangan yang dihasilkan.
“Kalau bisa yah, 50% Organik 50 % Kimia, jangan semua kimia,” pungkasnya.
Ditanya terkait bagaimana pihaknya menanggapi adanya fenomena tersebut, Rakam mengatakan sudah menjalin kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan sosialisasi penggunaan pupuk organik.
“Jangan terlalu ketergantungan terhadap pupuk kimia, karena mempercepat struktur tanah, dan ada zat yang tidak dapat dicerna oleh tanah,” ujarnya (Aji)