Agama  

Khutbah Jum’at di Masjid Babussalam, Ustadz Nastur Angkat Tema “Hidup Adalah Pilihan”

Antar Papua
Ratusan umat muslim saat melaksanakan ibadah Sholat Jum'at di Masjid Agung Babussalam Timika, Papua Tengah, Jum'at (7/4/2023). (Foto: Wahyu/APN)

Timika, APN – Ratusan umat muslim melaksanakan ibadah Sholat Jum’at berjamaah di Masjid Agung Babussalam Timika, Jumat (7/4/2023). Sholat Jum’at berjamaah dipimpin oleh Imam Masjid Agung Babussalam Timika, Jufadri sedangkan bertindak Khatib Jum’at adalah Ustadz H. Nastur Ahmad.

Ustadz Nastur dalam khotbahnya mengangkat tema “Hidup Adalah Pilihan”. terkait tema tersebut dijelaskan bahwa hidup mempunyai konsekuensi maka begitu pentingnya untuk saling mengingatkan antar sesama. Sejumlah poin penting yang berkaitan dengan konsekuensi hidup berdasarkan ajaran agama Islam dimana pada prinsipnya, kehidupan sosial manusia membutuhkan satu sama lain. Hal ini juga diajarkan dalam Islam.

“Perintah dari Allah SWT dalam menetapkan hidup ini harus betul-betul menjadikan sebuah perhatian, Allah bersumpah demi Matahari, kenapa kita hidup ini seperti matahari, karena matahari itu selalu memberikan manfaat, menebar cahaya, memberikan penerangan, menghangatkan, itulah prinsip hidup yang optimis yang tidakudah menyerah dan terus memberikan manfaat,” terang Ustad Nastur dalam khotbahnya.

Prinsip hidup yang kedua yang dipaparkan Ustad Nastur seiring penggalan ayat dalam Surah As Syams yang berbunyi Wal Qamari Iza Talaha yang artinya; Demi Bulan Apabila Mengiringinya. Kata dia, dalam hidup setiap orang setelah bekerja dengan penuh capek dan lelahnya tentu membutuhkan refreshing, kesejukan dan hal-hal yang dapat mengembalikan potensi yang ada.

“Jadilah seperti sikap rembulan yang lembut, yang penuh denban keteduhan, dan sangat indah, ini yang disukai oleh semua orang makanya kita refreshing kesana kemari pada hakikatnya kita mencari suasana yang damai,” terangnya.

“Ada juga sumpah Wannahari iza jallaha, demi siang yang ditampakkan terangnya, setiap manusia itu ada punya keterusterangan, kebaikan, makanya di dalam kebaikan ini kita harus tampakkan agar semua orang lihat dan bisa dicontoh, karena kalau kebaikan kita simpan maka siapa yang tahu sehingga hal ini hanya untuk diri kita sendiri,” tutur Ustad Nastur.

Selain perilaku baik umat manusia, ustad Nastur juga memberikan nasehat kepada para jamaah tentang betapa kejamnya perilaku manusia yang kerap suka membuka sisi gelap alias aib orang lain.

Hal ini merupakan perilaku yang tidak terpuji menurut ajaran agama Islam. Bahkan juga tidak dibenarkan oleh agama-agama lainnya.

“Kita ini ada sisi terang ada sisi gelap, ada sisi baik ada sisi buruk, keburukan ini kenapa gelap, kenapa ditutupi, karena semua orang punya kesalahan yang sangat memalukan kalau diketahui orang, maka kalau tuhan sudah menutupinya maka kita sepatutnya bersyukur, dan berterima kasih dan dilarang kita membukanya,” katanya.

Dalam kesempatan mulia itu, ia minta kepada seluruh jamaah agar dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memegang teguh prinsip hidup yang kuat dan kokoh seperti langit yang tak pernah miring, jatuh ataupun roboh beserta seisinya.

Selain itu harus mempunya sikap sabar layaknya bumi, dimana diketahui bumi adalah sumber kehidupan yang selalu sabar dan terus memberikan kehidupan kepada seisinya.

“Di dalam diri manusia itu ada sebuah pilihan, Ilham untuk memilih jalan hidup, mau pilih yang baik atau pilih yang buruk, tapi karena sayangnya Allah sama kita Allah sampaikan, sungguhlah beruntung kalau orang itu memilih jalan hidupnya jalan yang baik, dan jalan ketaatan kepada Tuhannya, dan sungguh orang itu akan rugi akan memilih jalan yang buruk atau dosa, sebab sebaik buruknya kita semuanya itu akan berakhir,” tandasnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sani