Timika, APN – Klinik Medika Bakti mengakui telah mengadakan alat GeNose C19 yang fungsinya adalah untuk mengkonfirmasi virus corona, apakah itu positif atau tidak.
Menurut apa yang didengarnya, kata dr. Elisabeth Pakilaran dalam litelatur bahwa Swab Antigen itu memiliki keakuratan antara 80-83 persen, sedangkan PCR itu 93 persen.
“Sementara untuk GeNose C19 ini keakuratannya berkisar antara 93-97 persen,” jelas Penanggung Jawab (Pj.) Klinik Medika Bakti dr. Elisabeth Pakilaran saat ditemui APN di ruang kerjanya, Kamis (08/04).
GeNose C19 ini adalah karya anak bangsa Indonesia dari Universitas Gaja Madah (UGM) Jogja.
Kelebihan dari GeNose C19 ini, kata dr. Elisabeth, adalah selain akuratnya paling penting, dan juga tidak membutuhkan waktu yang panjang, tetapi GeNose C19 hanya membutuhkan waktu 1-3 menit langsung dikatahui hasilnya dari hasil yang tercetak apakah positif atau negatif.
“Ketika mendengarkan itu, dalam hati saya bahwa Klinik Medika Bakti harus memiliki GeNose C19, minimal harus melindungi karyawannya. Termasuk kalau ada masyarakat yang merasa ragu dengan kondisinya maka Klinik Medika Bakti akan siap untuk melayani,” tuturnya.
GeNose C19 tidak seperti Swab Antigen atau PCR yang harus ditusuk-tusuk hidung, tetapi GeNose C19 ini hanya menggunakan nafas ketiga yang akan dimasukkan kedalam kantong steril sampai full baru di back-up dengan alat.(Anis-Cr02).