Kluster Perkantoran BUMN Ancaman Baru di Mimika

Antar Papua
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra

Timika, antarpapuanews.com – Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra mengungkapkan bahwa salah satu kluster baru penyebaran covid-19 di Mimika adalah kluster perkantoran BUMN.

Dijelaskan, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa kasus bermula secara import, kemudian menular di wilayah kantor hingga menyebar ke keluarga. Hal itulah yang sedang terjadi di Mimika dan yang terdata telah ada sebanyak kurang lebih 20 kasus.

“Sekarang sudah terjadi beberapa kluster perkantoran. Salah satu kantor BUMN dan merambat hingga kluster keluarga,” ungkapnya, Selasa (8/9).

Ia mengungkapkan, yang disayangkan dengan kluster ini adalah tidak kooperatif dan mereka selalu meminta untuk isolasi mandiri.

“Seharusnya kalau mereka kooperatif maka ketika dinyatakan positif, seharusnya ada pertimbangan dari dokter untuk dirawat di RS atau diisolasi di shelter.Tidak kooperatif ini yang menjadi penghambat. Ketika isolasi mandiri, apakah mereka jamin menjalani isolasinya secara benar di rumah atau tidak?,” katanya.

Baca Juga |  Sekretaris Dinkes Mimika: Gaji Nakes Wilayah, Pedalaman, Pegunungan dan Pesisir Baru diproses BPKAD

Sementara itu angka reproduksi efektif di Timika ada pada dua wilayah yaitu Portsite dan kluster kantor sampai ke rumah.

“Kluster-kluster ini sudah bertahan selama satu bulan ini. Saya tidak bisa sampaikan kluster kantor BUMN itu. Yang jelas ini sebagai salah satu ancaman baru bagi kita,” ujarnya.

Selama pra new normal, kluster keluarga bisa diputus selama satu bulan, tetapi hingga memasuki bulan September, kluster kantor ke rumah itu masih terus terjadi.

Yang akan menolong situasi ini adalah melihat kembali angka rata-rata positif selama masa new normal ke empat ini berada dibawah 5%. Angka reproduksi efektif pun tetap bertahan dibawah 2%, kecuali pada Minggu lalu berada di atas 20% secara Kabupaten.

Baca Juga |  Empat Puskesmas di Mimika Ikuti Pelatihan Penyusunan Syarat BLUD

Untuk kluster perkantoran ini, pemerintah bertanggungjawab dengan tetap melakukan layanan swab secara gratis, kontak teaching serta memberikan pengobatan.

“Kalau pemerintah sudah jalankan tanggungjawabnya maka selanjutnya setiap warga harus bertanggungjawab kepada keluarganya dan setiap warga harus menjaga sesama warga di sekitarnya,” jelasnya. (mrc)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News