Antarpapua.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berkomitmen menghadirkan layanan internet cepat dengan kecepatan hingga 100 Mbps bagi masyarakat pada tahun ini. Rencana ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas koneksi internet di Indonesia, serta mendorong pemerataan akses digital di seluruh penjuru Tanah Air.
Adis Alifiawan, Plt. Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, menjelaskan bahwa meski target rilis layanan internet cepat ini ada di tahun 2025, waktu pastinya akan bergantung pada dinamika yang ada. Namun, yang pasti, Komdigi berusaha keras agar masyarakat bisa menikmati kecepatan internet tinggi dengan harga yang bersahabat.
Adis menekankan bahwa Komdigi ingin memastikan penyedia layanan internet (ISP) dapat menawarkan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, tarif yang diharapkan untuk layanan internet cepat ini berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 per bulan. Angka tersebut dipilih berdasarkan daya beli masyarakat, yang diharapkan tetap mampu menikmati kualitas layanan tanpa harus menguras kantong.
“Meski harga terjangkau, kami tetap ingin kualitas layanan internet yang diberikan tidak mengecewakan. Kecepatan hingga 100 Mbps menjadi target kami. Dengan demikian, masyarakat bisa mengakses berbagai layanan digital dengan lebih nyaman,” ujar Adis dalam Selular Business Forum di Jakarta
Untuk mewujudkan target ini, Komdigi tengah berupaya memaksimalkan penggunaan spektrum 1,4 GHz, yang dialokasikan untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA). Penggunaan spektrum ini diyakini dapat menghadirkan koneksi internet cepat dan stabil di banyak daerah, termasuk yang sebelumnya sulit dijangkau oleh teknologi internet lainnya.
Adis juga menyarankan kepada penyedia layanan internet untuk berpikir kreatif dalam mengurangi biaya operasional agar dapat menekan tarif bagi pelanggan. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, seperti tiang listrik atau tiang telepon, untuk menyebarkan jaringan internet tanpa harus membangun tiang baru. Dengan cara ini, biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan jaringan bisa diminimalkan, yang akhirnya berimbas pada harga layanan yang lebih murah bagi konsumen.
Saat ini, proses lelang spektrum 1,4 GHz masih berada pada tahap awal. Komdigi sedang melakukan konsultasi publik terkait Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz serta Rancangan Keputusan Menteri tentang Standar Teknis Perangkat. Setelah proses perancangan aturan selesai, tahapan lelang akan terus berlanjut sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 6 Tahun 2024.
Proses ini juga melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), untuk memastikan bahwa pasar layanan internet tetap sehat dan kompetitif. Adis menegaskan bahwa Komdigi berupaya agar semua pihak terkait dapat berkomitmen pada penyediaan layanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta mendorong penyedia layanan untuk tetap menjaga kualitas meski dengan harga yang bersahabat.
Komdigi berharap, dengan hadirnya layanan internet cepat 100 Mbps ini, masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang selama ini memiliki keterbatasan akses internet, dapat merasakan manfaatnya. Ketersediaan internet yang cepat dan terjangkau diharapkan dapat mendukung kegiatan sehari-hari, seperti belajar daring, bekerja jarak jauh, hingga memaksimalkan potensi ekonomi digital di seluruh lapisan masyarakat.
Dengan rencana ini, Indonesia semakin selangkah lebih dekat menuju pemerataan akses informasi digital, yang menjadi kunci untuk masa depan yang lebih terhubung dan inovatif. (Cnnindonesia.com/Antarpapua.com)