Timika, APN – Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mimika, Sabtu (29/10/2022). Kunjungan mereka tersebut untuk melihat langsung kinerja dan performa perusahaan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sebanyak 8 anggota Komisi VI ikut dalam kunjungan tersebut yaitu Evita Nursanty, Harris Turino, Sondang Tiar Debora Tampubolon, Trifena M. Tinal, La Tinro La Tunrung, Muh. Repsel Ali, Muslim dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung yang sekaligus memimpin rombongan.
Setibanya di Timika, rombongan disambut oleh Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dan Direktur PTFI Claus Wamafma di Rimba Papua Hotel. Rencananya, Komisi VI DPR RI akan bertolak ke Tembagapura, Minggu (30/10/2022) pagi.
Saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengungkapkan, Komisi VI mengunjungi PTFI karena saat ini PTFI merupakan bagian dari BUMN pertambangan yang sudah masuk dalam holding company MIND.ID. Dengan begitu, DPR ingin melihat langsung kinerja dan performa perusahaan PTFI.
“Komisi VI lebih melihat performa MIND.ID grup sebagai korporasi dan juga rencana kerja perusahaan, yang kita harapkan lebih memaksimalkan penerimaan pada negara. Terlebih menjadi holding company, kita harapkan terjadi konsolidasi antar perusahaan seperti struktur biaya dan sebagainya. Sehingga nantinya bisa meningkatkan efisiensi,” ujarnya.
Martin mengatakan, Presiden Jokowi telah menetapkan target-target untuk perusahaan BUMN. Dengan adanya target tersebut, DPR ingin melihat langsung implementasinya dan apa dampaknya bagi perusahaan.
“Secara umum kita ingin BUMN bisa menghasilkan atau berkontribusi lebih baik bagi negara. Sehingga kita ingin melihat dan mendengar langsung masukan-masukan dan temuan yang didapat dari lapangan,” jelasnya.
Martin menjelaskan, kunjungan DPR pada perusahaan BUMN tidak hanya di PTFI saja tapi ke seluruh perusahaan yang tergabung di MIND.ID. Tahun lalu, pihaknya juga sudah mengunjungi Antam dan Inalum.
“Masalah deviden 51 persen juga kita dalami, karena itu masuk dalam target kinerja dari BUMN. Intinya kami ingin mendapat informasi langsung dari perusahaan. Misalnya di Antam menemukan masih banyak IUP Antam yang masih belum maksimal dikerjakan, kontribusi bagi masyarakat sekitar DPR ingin ditingkatkan, menjalin kerjasama-kerjasama dengan swasta dan lokal harus ditingkatkan untuk mengurangi penetrasi dari pengusaha asing yang masuk di bisnis di Antam,” jelasnya.